Depok, 16 November 2019
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan kuliah umum dihadapan Civitas Akademika Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada Sabtu, 16 November 2019. Pada kesempatan tersebut, Menkes mengatakan pentingnya pemanfaatan data sebagai dasar untuk melakukan riset. Ia pun bercerita bahwa kegemarannya melakukan penelitian, telah melahirkan sejumlah jurnal internasional.
“Ingat data itu kekayaan, itu harta yang luar biasa, bisa menjadi big data untuk riset. Kebetulan hobi saya riset, jadi tahun ini sampai bulan November sudah ada 9 jurnal internasional, masih ada 2. Satu baru direview untuk diterbitkan di Amerika, satunya lagi progressnya sudah 3/7,” Kata Menkes.
Ia menyontohkan bahwa untuk memulai penelitian tidak melulu harus dari persoalan yang rumit. Bisa dimulai dari hal simpel dengan memanfaatkan data yang ada di sekitar kita, karena seringkali data yang sederhana dianggap kurang penting.
“Jadi administratur rumah sakit itu penting dalam membuat big data. Data epidemologis rumah sakit saja itu sudah kekayaan yang luar biasa, jangan diremehkan. Neraca keuangannya dibandingkan dengan angka kesakitan dan angka kesembuhan pasien kalau tidak bisa menilai kesembuhan pasien karena itu hak Tuhan, paling tidak angka kenyamanan pasien, hal ini bisa dilihat dari cara senyum pasien, ini bisa menjadi hal yang luar biasa, ini kan tidak pernah diperhatikan,” terang Menkes.
Karenanya ia ingin agar di tengah padatnya jadwal perkuliahan dan aktivitas kampus lainnya, para mahasiswa terus mengembangkan ilmunya dengan melakukan riset apapun dan dimanapun.
“Saya pingin adik-adik saya di sini di tengah kesibukannya bisa melakukan riset, bisa dimulai dengan hal-hal sederhana di sekitar kira. Kita harus mereview dan riset apapun, dan saya yakin saudara-saudara bisa dan mampu,” imbuhnya.
Untuk memantik semangat mahasiswa, Menkes pun mengungkapkan capaiannya dalam melakukan penelitian selama satu tahun ini. Sebagai bukti bahwa kesibukan bukanlah penghambat untuk terus membuat terobosan-terobosan baru.
“Saya tentara ditengah kesibukan saya masih bisa riset kok, sebelum jadi menteri saya hobinya nulis, sampai bulan Oktober produksi 8 jurnal internasional tentunya scopus index. Saya sebagai author dan co-author. Saya harus mendorong anak-anak muda untuk saya jadikan author meski ide dari kita. Tugas saya menyemangati mereka,” terang Menkes yang diikuti oleh tepuk tangan dari para mahasiswa.
“Itu contoh-contoh kita bukan bangsa yang follower. Kita bangsa yang leader, ingin leader ya riset,” tutur Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (Mus)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM