Jakarta, 8 Maret 2020
Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19 bertambah 2 orang. Total WNI positif saat ini menjadi 6 orang.
2 pasien tersebut atau yang disebut sebagai kasus 5 dan kasus 6 dalam kondisinya saat ini dalam keadaan stabil. Keduanya tidak butuh bantuan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek.
Kasus 5 merupakan pria berusia 55 tahun hasil tracing dari kasus 1-4 klaster Jakarta. Sementara kasus 6 merupakan pria berusia 36 tahun anak buah kapal Diamond Princess.
Juru Bicara Pemerintah untuk kasus Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan bahwa kasus 6 merupakan imported case yang dia dapat dari Jepang pada saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess.
“Dua orang warga Indonesia terdeteksi positif virus corona berdasarkan pemeriksaan dan hasil data laboratorium (Balitbangkes Kementerian Kesehatan),” katanya pada Minggu (8/3) di komplek Istana Kepresidenan.
Total pasien positif Covid-19 di Indonesia ada 6 orang. 4 pasien yang dikabarkan positif Covid-19 sebelumnya dalam keadaan baik. Kasus 1 merupakan seorang WNI berusia 31 tahun yang tertular virus corona setelah kontak langsung dengan warga negara Jepang di acara dansa.
Kasus 2 merupakan ibu dari kasus 1 yang berusia 61 tahun.
Kasus 3 dan kasus 4 ditemukan dengan suhu tubuh 37,6 derajat celcius dan 37,7 derajat celcius dengan keluhan batuk flu tidak ada sesak napas.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@depkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM
Bagaimana kalau covid19 bisa teratasi di Indonesia tetapi tetap menyebar tapi dalam sekala kecil dan tertular pada rakyat ekonomi menengah kebawah terutama buruh hampir semua buruh mempunyai tanggungan hutang kepada perbankan dan kendaraan maupun KPR dan bila buruh pekerja industri makanan akan sangat berdampak PHK tak terelakkan, hanya ingin bertanya apa langkah pemerintah akan hal itu walaupun biaya pengobatan di tanggung negara tetap setelahnya kami bingung dan walaupun pemerintah mengeluarkan sertifikat kesehatan tetap di lapangan itu kejam saya harap pemerintah pun memikirkan nya, karna di China pun kebanyakan orang prustasi, setres