Jakarta, 23 April 2020
Menindaklanjuti keikutsertaan Indonesia dalam Solidarity Trial dari WHO, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan melaksanakan acara Launching Solidarity Trial di Kementerian Kesehatan. Acara ini dilaksanakan melalui video conference dengan melibatkan Perwakilan WHO Indonesia, Badan POM, Unit Utama di Kementerian Kesehatan, para peneliti dan beberapa Rumah Sakit yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian.
Solidarity Trial merupakan program dari WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara guna melakukan pengujian klinis terhadap 4 kandidat utama antivirus sebagai obat Covid-19, yakni remdesivir, lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon beta 1a, dan chloroquine/hydroxychloroquine. Semua obat disediakan oleh WHO dengan Kementerian Kesehatan sebagai koordinator penelitian.
“Indonesia menjadi negara ke-enam yang telah memulai pelaksanaan studi ini, melalui pengujian ini diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19. “Solidarity Trial ini dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif.,” terang Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Prof. Dr. Abdul Kadir, Ph.D.Sp.THT-KL (K) M.A.R.S.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Dr. dr. Irmansyah, SpKJ(K) mengatakan bahwa saat ini, ada sebanyak 22 Rumah Sakit di Indonesia menyatakan telah siap melaksanakan Solidarity Trial penanganan Covid-19. Pihaknya mengharapkan kedepannya jumlah RS yang terlibat kian bertambah.
“Kalau kita perhatikan 22 Rumah Sakit tadi adalah kombinasi dari rumah sakit-rumah sakit vertikal maupun rumah sakit daerah dan juga RS swasta, RS universitas dan ada RS yang ada dibawah TNI AU. Jadi RS ini kita anggap sebagai batch pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” kata Irmansyah.
Berikut adalah daftar RS yang menyatakan siap bergabung dalam Solidarity Trial WHO :
1.RSPI Prof. Sulianti Soeroso, Jakarta
2.RSUP H. Adam Malik, Medan
3.RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
4.RSUP Dr. Soetomo, Surabaya
5.RS Univ. Udayana, Bali
6.RSUP Dr. Kariadi, Semarang
7.RSUD Ambarawa, Semarang
8.RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
9.RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
10.RSUD Dr. Moewardi, Solo
11.RSUP Persahabatan, Jakarta
12.RSUP Prof. Dr. Kandou, Manado
13.RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
14.RSJ Prof. Soerojo, Magelang
15.RSUP Dr. M. Djamil, Padang
16.RS Univ. Airlangga, Surabaya
17.RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru
18.RSUD Dr. Achmad Mochtar, Bukit Tinggi
19.RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang
20.RS YARSI, Jakarta
21.RSPAU Dr. Esnawan Antariksa, Jakarta
22.RSUP Sanglah, Bali
Terkait pelaksanaan, Irmansyah mengatakan obat penelitian sudah didistribusikan ke-8 RS, lima diantaranya sudah siap melaksanakan pengujian karena distribusi obat sudah tiba di RS. Kelimanya telah mempunyai 3 dari 5 lengan/kelompok terapi yakni kelompok yang diberikan Hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan RS. Dengan demikian artinya pihak RS sudah bisa melakukan perekrutan partisipan dan randomisasi.
“Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” ungkap Irmansyah.
Tim RS Wahidin Sudirohusodo yang di pimpin oleh Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, SpP(K) menceritakan pengalaman perekrutan pasien pertama tidak mengalami kendala yang berarti, proses penelitian di jalankan sesuai dengan protokol dengan menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada Covid-19, termasuk saat pengambilan persetujuan pasien untuk keikutsertaan dalam penelitian.
Sebagai koordinator nasional, Irmansyah menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu percepatan dalam proses persiapan penelitian yaitu: Komisi Etik Penelitian Kesehatan Balitbangkes, Badan POM, Direktorat P2PML Kemenkes, Gugus Tugas Covid Nasional, IASMED, KKP Utama Bea dan Cukai Soekarno Hatta, WHO-Indonesia, Direktur Utama/Direktur/Kepala dan Tim RS, serta tim peneliti Balitbangkes.
Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K) koordinator nasional wakil dari klinisi dalam sambutannya berharap Solidarity Trial di Indonesia akan berjalan lancar dan berakhir dengan hasil yang baik, terutama berkontribusi dalam mengalahkan pandemic Covid-19.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM