Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Wajib Imunisasi Meski Pandemi COVID-19, IDAI : Jangan Sampai Terjadi Double Outbreak

Rokom by Rokom
19 Januari 2021
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 8 Juni 2020

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Hartono Gunadi mengatakan program imunisasi terhambat oleh pandemi COVID-19. Banyak orang tua yang takut membawa anaknya ke Puskesmas atau Posyandu dan berisiko untuk mendapatkan double outbreak.

“Situasi pandemi COVID-19 ini merupakan suatu hal yang sangat menghambat program imunisasi dan ini sangat berisiko untuk mendapatkan double outbreak, artinya sudah kita dapat pandemi COVID-19 ditambah lagi outbreak penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, contohnya campak,” katanya di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (8/6).

Ia menjelaskan bahwa campak lebih berbahaya dari COVID-19, 1 orang penderita COVID-19 bisa menularkan 1 – 3 orang, tapi campak 1 orang penderita bisa menularkan ke 18 orang. Selain itu, jika penderita COVID-19 batuk atau bersin dropletnya bisa menular dalam jarak 2 meter, sementara droplet penderita campak bisa lebih dari 6 meter.
Contoh lainnya difteri, ia melanjutkan kalau anak terkena difteri maka saluran pernapasannya akan tertutup selaput membrane, jika sudah tertutup anak tidak bisa bernapas. Maka solusinya adalah membuat lubang di lehernya.

Untuk menetralisir racun yang dikeluarkan bakteri difteri itu harus pakai serum (Anti Diphtheria Serum). Sayangnya serum tersebut tidak ada di Indonesia, harus diimpor dari negara lain. Sebagian besar pabrik pembuat serum difteri itu sudah tutup karena penyakit difteri tidak ada lagi di negara pembuat.

“Jadi jangan sampai terjadi double autbreak. Satu-satunya cara adalah imunisasi,” tegas dr. Hartono.

Pandemi COVID-19 membuat jadwal imunisasi anak jadi terlambat. Namun demikian, dr. Hartono menyarankan untuk tetap imunisasi.

“Kita bisa melakukan imunisasi kejar atau catch up immunization. Misalnya anak sekarang berusia 9 bulan, sebelumnya belum diimunisasi difteri ke-3, jadi bisa sekalian saat anak usia 9 bulan itu mendapatkan imunisasi campak/rubella dan imunisasi difteri,” ucapnya.

Untuk mecegah terjadinya penularan COVID-19 saat pelaksanaan imunisasi, Kementerian Kesehatan sudah membuat protokol kesehatan. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes RI dr. Vensya Sitohang mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran kepada semua provinsi, kabupaten/kota dan fasilitas layanan kesehatan yang isinya bahwa imunisasi harus tetap dilaksanakan meski pada masa pandemi COVID-19.

“Jangan sampai pada masa COVID-19 ini kita juga mengalami kejadian luar biasa pada penyakit yang sudah ada vaksinnya. Oleh karena itu pelayanan ini (imunisasi) harus tetap berjalan namun tetap mengikuti protokol kesehatan,” kata dr. Vensya.

Protokol kesehatan saat kegiatan imunisasi, lanjutnya, harus memakai masker bagi orang tua dan anak dalam kondisi sehat. Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri dan jaga jarak, serta memisahkan orang yang sehat dengan yang sakit.

“Pada waktu menunggu antrean harus dikasih jarak dan harus disediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer. Ini strategi yang harus dilaksanakan,” ujarnya.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Pemerintah Supervisi Penanggulangan COVID-19 di Daerah

blank

08-06-2020 Menkes menerima bantuan dari Berkeley Indonesian Student Assosiation

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.