Makassar, 16 September 2020
Sinkronisasi upaya pengendalian Covid 19 dilakukan Kementerian Kesehatan dengan mengunjungi salah satu dari 9 Provinsi sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo yaitu Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (16/09).
Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS mengatakan kunjungan ini dalam rangka penanggulangan Covid 19 dengan 3 (tiga) arahan Presiden RI, yaitu Penurunan angka kasus baru, Penurunan angka kematian, dan peningkatan angka kesembuhan.
Dalam rangkaian kegiatan ini diawali dengan mengunjungi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar untuk melakukan koordinasi terkait penanganan Covid 19.
Direktur Utama RSWS, Dr. dr. Khalid Saleh, Sp.PD-KKV,FINASIM, M. Kes menjelaskan bahwa Rumah Sakit Rujukan yang ditunjuk oleh Kementereian Kesehatan ini menangani kasus-kasus Covid 19 yang berat yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Untuk di Provinsi Sulawesi Selatan itu ada 7 rumah sakit dan di kotanya itu ada 4. Kalau kita lihat bahwa kasus-kasus yang masuk ke RS Wahidin memang kasus-kasus yang berat yang memang berpotensi untuk pasang ventilator,” jelasnya.
Saat ini untuk penanganan Covid 19, RSWS mempunyai ruang isolasi dengan 126 tempat tidur. Secara rinci terbagi untuk ruangan ICU sebanyak 17 tempat tidur, ruang isolasi tekanan negatif sebanyak 21 tempat tidur, dan untuk ruang isolasi non tekanan negatif sebanyak 88 tempat tidur.
“Kesiapsiagaan kita adalah yang pertama pengembangan dari pada ruang isolasi kami, yang ruang isolasi hanya 18 tempat tidur sekarang menjadi 126 tempat tidur. Dan juga SDM kami, itu kami persiapkan dengan berbagai disiplin ilmu. Dan juga alat kesehatan,” tambahnya.
Hingga saat ini pun kapasitas ketersediaan tempat tidur di RSWS masih cukup untuk merawat pasien Covid 19 yang bergejala sedang dan berat.
Kunjungan berikutnya, dr. Roberth Johan yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur Utama RSWS, Kepala KKP Kelas 1 Makassar, dan Kepala BTKL-PP Makassar serta rombongan Tim Kementerian Kesehatan melakukan Audiensi dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah M.Agr untuk berkoordinasi terkait penanggulangan Covid 19 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam paparan Gubernur Sulawesi Selatan, strategi percepatan pengendalian dan penanganan Covid 19 yaitu melalui program Trisula. Program ini berupa tiga upaya yaitu _aggressive testing_, _Massive Contact Tracing + Isolation/Quarantine_ – Program Wisata Duta Covid 19, dan _Public Health Education & Promotion_.
Saat ini juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 13 laboratorium di Makassar yang melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan kapasitas minimal 2500 spesimen/hari.
“Kita punya kapasitas lab cukup tinggi, cukup besar. Ya tentu harus dibarengi dengan _tracing_ kontak yang kencang, masif, _testing_ masif kita lakukan, terus edukasi. Edukasi ini juga secara masif kita lakukan,” tambah Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Disamping itu, Provinsi Sulawesi Selatan sedang mengupayakan penyediaan 8 unit mobile PCR untuk percepatan hasil Laboratorium. Saat ini Provinsi Sulawesi Selatan telah mempunyai 2 unit mobile PCR dari kebutuhan yang seharusnya 10 unit mobile PCR yang akan ditempatkan di Kabupaten/kota yang memiliki akses jauh.
Menurutnya dukungan sinergitas dan kekompakan antara pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/kota, serta FORKOPIMDA, Akademisi, dan semua unsur menjadi kunci dalam rencana aksi penanganan Covid 19 di Sulawesi Selatan.
“Jadi satu-satunya kunci adalah masing-masing melindungi diri, saya kira itu. dan satu hal yang kita lakukan adalah sinergi ya, baik provinsi maupun Kabupaten/kota,” jelasnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (TP)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM