Bangkalan, 17 September 2020
Atas instruksi dari Presiden kepada Menteri Kesehatan RI, Kementerian Kesehatan membentuk tim Taskforce yang memiliki tujuan untuk menurunkan angka penularan, menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan yang disebabkan oleh Covid-19 di 9 Provinsi di Indonesia dalam waktu 14 hari.
Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu tujuan kunjungan karena memiliki catatan kasus positif Covid-19 yang tinggi. Tim Taskforce Jawa Timur yang dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. H. M Subuh MPPH, melakukan kunjungan kebeberapa wilayah di Jawa Timur, diantaranya Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gersik dan Kabupaten Bangkalan.
Kunjungan kerja Tim Taskforce ini berlangsung sejak tanggal 16 sd 17 september 2020, dimana kegiatan yang sudah dilakukan adalah menyaksikan dan memberikan penyerahan bantuan alat bantu pernapasan Ventilator kepada RS di Wilayah Jawa Timur, Memberikan bantuan oksigen konsentraor sebanyak 2 unit kepada RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUD Dr Saiful Anwar Malang, berkoordinasi dengan Gubernur dan Satgas Covid-19 Jawa Timur terkait solusi dalam 3 pesan presiden yakni menurunkan angka penularan, menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan, berkoordinasi dan diskusi terkait penyelesaian masalah di kabupaten/kota dengan perwakilan BTKLPP, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan perwakilan beberapa Poltekes di Jawa Timur, dan yang terakhir diskusi sekaligus memberikan arahan serta solusi atas permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan dengan Bupati Bangkalan RKH Abd. Latif Amin Imron.
Kabupaten Bangkalan menjadi titik kunjungan yang terakhir Tim Taskforce yang dipimpin oleh M. Subuh karena Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki angka tertinggi penularan Covid-19. Turut mendampingi dalam kunjungan dan diskusi ini, Kepala KKP Surabaya dr. Lucky Tjahjono, M.Kes dan kepala BTKLPP surabaya Dr. Rosidi Rosian, SH., SKM., MPH., MH, yang berlangsung di Kantor Bupati Bangkalan pada (17/9).
Hadir dalam diskusi, Bupati Kabupaten Bangkalan, RKH Abd. Latif Amin Imron, Wakil Bupati Bangkalan Drs, H. Mohni, MM, Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Bangkalan, Sudiyo S.Keb dan Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, dr. Nunuk Kristiani, Sp.R.
“Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten penyangga antara kota Surabaya dan Madura, karena merupakan pintu keluar masuknya warga, jadi dengan mudah penularan Covid-19 terjadi disini” tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangkalan, Sudiyo S.Keb.
“Selain itu tingkat kesadaran masyarakat di kabupaten bangkalan akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan masih rendah, mereka menganggap bahwa Covid-19 hanya ada di kota saja” lanjut Sudiyo.
Menanggapi hal tersebut Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, M Subuh, memberikan masukan dan solusi atas permasalahan tersebut.
“Permasalahan ini bisa diselesaikan dengan Perkuat pelayananan dasar dengan Promotif dan Preventif, melakukan operasi yustisi di beberapa titik yang kurang tertib dalam menjalankan protokol kesehatan dan gencar memberikan informasi akan pentingnya penerapan protokol kesehatan” tutur M. Subuh dalam diskusi.
“Pentingnya pemberian pemahaman dan informasi akan penerapan protokol kesehatan, dapat merubah stigma masyarakat Kabupaten Bangkalan atas pandemi Covid-19 ini, karena semakin masyarakat tahu, makan masyarakat akan semakin mengerti” lanjut M. Subuh.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (BIM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM