Banjarmasin, 17 September 2020
Kementerian Kesehatan memberikan bantuan Alat Pelindung Diri berupa masker N-95 sebanyak 8.500 buah kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat kepada daerah dalam pengendalian COVID-19. Selain masker N95, bantuan yang akan diberikan berupa APD lengkap 3.050 paket, box pengiriman spesimen standar IATA 350 unit, dan virus transport media 57.000 buah.
Kemenkes yang diwakili oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan, dr. Mariya Mubarika memberikan secara simbolis masker N95 kepada Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, S.Sos., M.H. di Banjarmasin pada Kamis (17/09). Sahbirin mengatakan pihaknya akan berusaha penuh untuk menghambat laju perkembangan COVID-19 di Kalimantan Selatan.
“Kita siap bersatu dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian Kesehatan. Selain itu akan ada langkah-langkah yang diambil untuk menghambat laju perkembangan COVID-19,” ungkap Sahbirin.
Tim Kemenkes, yang hadir di Prov. Kalsel hari ini merupakan bagian dari tim taskforce COVID-19, kemudian melanjutkan kunjungan ke RSUD Ulin Banjarmasin yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan dan melakukan audiensi dengan Direktur RSUD dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, Sp.OT.
Pada pertemuan dr. Izaak mengatakan bahwa RSUD Ulin siap memberikan pelayanan COVID-19 dengan menyiapkan ruang isolasi dengan kapasitas sebanyak 160 tempat tidur. Sampai hari ini ruang isolasi tersebut diisi oleh 63 pasien.
Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pertemuan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Selatan yang di Media Center Gugas Pengendalian Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan. Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kalimantan Selatan, Kepala BBTKL-PP Banjarbaru, serta perwakilan BPBD Kalimantan Selatan.
Dalam audiensi tersebut dr. Mariya mengatakan Kalimantan Selatan memiliki harapan besar untuk menurunkan penularan COVID-19. Banyak pencapaian yang sudah dilakukan yang perlu diapresiasi. Selain itu, dr. Mariya juga mengungkapkan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak adalah pencegahan yang paling efektif. Kunci keberhasilan penanganan pandemi adalah kepatuhan.
“Harus ada sebuah gerakan bersama, harus ada punishment dan reward dalam regulasi yang jelas dan bisa di ikuti, dan ada target yang akan dicapai,” ujar Mariya.
Dari audiensi ini disepakati untuk membuat inovasi dan mengembangkan apa yang sudah berjalan di daerah, memaksimalkan kegiatan 3T (testing, tracing, treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) untuk memutus mata rantai penularan. Kerja bareng pusat daerah juga akan mensinkronkan sistem data yang ada di tiap-tiap daerah, data ini sangat penting untuk menetukan langkah strategis dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin terjadi.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (rev/gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM