Hulu Sungai Selatan, 1 Oktober 2020
Tim Task Force COVID-19 Kemenkes RI melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada Kamis (1/10). Kegiatan ini dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan penanganan COVID-19 di wilayah terasebut. Bertempat di Kantor Bupati Hulu Sungai Selatan, Tim Task Force COVID-19 Kemenkes RI bertemu dengan Sekertaris Daerah Hulu Sungai Selatan yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan, perwakilan BPBD Kab. Hulu Sungai Selatan, Direktur RSUD Hasan Basry, Direktur RSUD Daha Sejahtera, serta perwakilan IDI, dan perwakilan TP PKK Hulu Sungai Selatan.
Sekertaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Drs. H. Muhammad Noor mengatakan sudah bersinergi dengan TNI dan Polri dalam menegakkan disiplin penerapan protokol kesehatan. Kerjasama ini sudah berlangsung selama 2 bulan dengan Satpol PP menjadi komandonya.
“Penegakkan ini dilakukan di tempat umum yang dilakukan sebagai upaya untuk penegakkan disiplin agar pamakaian masker ini menjadi kebiasaan di masyarakat,” ujar Noor.
Sementara itu Direktur RSUD Hasan Basry Kandangan, dr. Hj. Rasyidah M.Kes mengatakan, terkait layanan penanganan COVID-19, sejak bulan Maret pihaknya menyiapkan gedung 3 lantai untuk dijadikan sebagai tempat perawatan COVID-19. Gedung tersebut memiliki fasilitas isolasi sebanyak 85 tempat tidur dengan rincian 75 tempat tidur di ruang perawatan dan 10 tempat tidur di ruangan ICU. Dalam ruangan ICU tersebut jug terdapat 5 unit ventilator. Sampai Kamis terdapat 46 pasien yang diisolasi dan 5 lainnya menjalani perawatan di ruang ICU.
Rasyidah mengatakan pihaknya sudah melakukan analisis pada kasus yang meninggal. Hasilnya ditemukan bahwa kasus meninggal paling banyak dengan jenis kelamim perempuan yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada rentang usia 51-55 tahun. Selain itu cukup banyak juga kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit komorbid dengan penyakit kardiovaskular menjadi peringkat pertama.
Diungkapkan oleh Rasyidah, pihaknya berinisiatif memisahkan pasien agar tidak tercampur dengan ruang perawatan pasien biasa. Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan ruang operasi khusus bagi pasien yang hasil rapid tesnya reaktif.
“Penyediaan ruang operasi khusus ini dilakukan dengan fasilitas maksimal, tentunya untuk memastikan keamanan pasien dan tenaga kesehatan itu sendiri,” kata Rasyidah.
Sebelumnya, RSUD Hasan Basry juga sempat menutup beberapa layanan poli seperti THT, fisioterapi, dan gigi karena rentan terjadi penularan saat melakukan layanan. Namun setelah dilakukan rekayasa ruangan beberapa layanan poli tadi kini telah dibuka kembali. Pembukaan kembali layanan ini tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (rv/gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM