Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 25/09/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Menurun  

Rokom by Rokom
27 Oktober 2022
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 27 Oktober 2022
 
Kementerian Kesehatan kembali memberikan update perkembangan terkait penanganan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGA) Pada Anak di Indonesia. Hingga Rabu (26/10), dilaporkan 18 kasus GGA, sehingga tercatat saat ini total kasus sebanyak 269 kasus.
 
Juru Bicara Kementerian, dr. Mohammad Syahril menjelaskan 18 kasus yang dilaporkan bukanlah kasus baru, melainkan akumulasi dari kasus sebelumnya yang baru dilaporkan ke Kemenkes.
 
“Dari 18 kasus ini hanya 3 yang merupakan kasus baru. Saya ulangi hanya 3 kasus baru  sedangkan sisanya adalah kasus lama di September dan awal Oktober yang baru dilaporkan,” kata Jubir Syahril.
 
Jubir Syahril menjelaskan kasus tersebut terjadi setelah SE Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan per tanggal 18 Oktober 2022 yang meminta fasyankes tidak memberikan obat dalam bentuk cairan/sirup. Dengan demikian, setelah tanggal 18 Oktober, hanya ada 3 kasus baru GGA pada anak.
 
“Kami tegaskan setelah tanggal 18 Oktober hanya ada ada 3 kasus baru. Ketiganya saat ini sedang menjalani perawatan,” tegas Jubir Syahril.
 
Ia menambahkan kecenderungan tidak ada penambahan kasus yang tinggi, merupakan dampak dari kebijakan penghentian sementara penggunaan obat sirup pada anak.
 
Meski terkendali, Jubir Syahril mengungkapkan pemerintah terus memantau perkembangan kasus GGA terutama di 5 provinsi dengan jumlah kasus tertinggi yakni DKI Jakarta, Aceh, Bali, Banten dan Jawa Barat.
 
Kebijakan antisipatif masih dan terus dilaksanakan Kemenkes untuk menekan Angka kesakitan dan Angka Kematian akibat GGA.
 
Dari sisi tracing, sejak Agustus lalu Kemenkes bersama seluruh dinkes dan RS melakukan kegiatan surveilans untuk mendata semua prov/kab/kota yang melaporkan kasus GGA untuk mempercepat penanganan ini. Kegiatan surveilans ini, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium juga pemeriksaan intoksikasi kemungkinan zat toksik,  untuk mengetahui penyebab pasti kasus GGA .
 
Dari sisi terapeutik, sebagai langkah awal Kemenkes telah mendatangkan 30 vial Antidotum Fomepizole dari Singapura yang akan datang secara bertahap.
 
Jubir Syahril merinci, sebanyak 20 vial sudah tiba di Indonesia pada 10 dan 18 Oktober lalu dan telah digunakan untuk pengobatan di RSCM. Hasilnya, kondisi pasien GGA mengalami perbaikan.
 
Selanjutnya, 10 vial lagi yang dijadwalkan tiba hari, akan didistribusikan ke RS rujukan pemerintah yang merawat pasien GGA.
 
Selain Singapura, Kemenkes juga mendatangkan 16 vial Antidotum Fomepizole dari Australia pada 22 Oktober lalu dan telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS M. Djamil Padang, RS Soetomo Surabaya, RS Adam Malik medan, dan RS Zainul Abidin Aceh.
 
Tak hanya itu, sebagai hasil diplomasi bilateral dengan Canada saat Pertemuan Menteri Kesehatan Negara  G20, Indonesia juga mendapatkan donasi dari Takeda berupa 200 vial Antidotum Fomepizole yang akan tiba minggu depan.
 
Setibanya di Indonesia, obat injeksi ini akan langsung didistribusikan ke seluruh RS pemerintah dan diberikan gratis kepada seluruh pasien.
 
“Obat Fomepizole sepenuhnya diberikan secara gratis kepada pasien sebagai bagian dari terapi/pengobatan,” tegas Jubir Syahril.
 
Selain itu upaya antisipatif dsri pemerintah, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan. Yang terpenting, masyarakat dapat berpartisipasi penuh untuk mengantisipasi GGA pada anak dengan selalu waspada dan untuk sementara waktu tidak memberikan obat dalam bentuk cair/sirup kepada anak.
 
Terakhir, Jubir Syahril menekankan bahwa dukungan seluruh pihak juga sangat menentukan keberhasilan penanganan GGA di Indonesia.  
 
“Diharapkan semua pihak untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelamatkan nyawa anak Indonesia sebagai prioritas utama. Tujuan kita adalah demi kesehatan masa depan anak anak kita,” tutup Jubir Syahril.
 
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (MF)
 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
 
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Cegah Penyakit Jantung dengan Menerapkan Perilaku CERDIK dan PATUH

25 September 2023
blank

Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB, Menkes Budi Tegaskan Komitmen Indonesia Akhiri TBC

24 September 2023
blank

Pelaku Usaha Alat Kesehatan diminta Uji Post Market Secara Mandiri

24 September 2023
blank

Uji Publik RPP Kesehatan, Substansi Standar Pelayanan Kesehatan

24 September 2023
blank

Kemenkes Buka 7.249 Lowongan CPNS dan PPPK Tahun 2023, Daftar Yuk! 

23 September 2023
blank

UU Kesehatan Menjamin Keamanan dan Ketepatan Penggunaan Obat Bahan Alam Melalui Penggolongan Obat Bahan Alam

23 September 2023
Next Post
blank

Begini Kelanjutan Protokol Kesehatan Global Setelah Pandemi Berakhir

blank

Menkes Negara G20 Luncurkan ‘Seruan Aksi Pembiayaan untuk Penanggulangan Tuberkulosis’

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.