Menkes kunjungi Shafa Azalia, bocah 4 tahun 7 bulan, yang menderita Guillain Barre Syndrome (GBS), di ruang ICCU RS St Carolus Jakarta, Senin 1 Agustus 2011. Sehari sebelumnya, Menkes juga mengunjungi pasien GBS yang lain, Azka Arriziq (4th) di RS Azra Bogor Jawa Barat.
Shafa sudah hampir 10 bulan tak bisa lepas dari peralatan medis, seperti ventilator dan pemantau detak jantung, untuk menyelamatkan nyawanya. Sedangkan Azka, baru 10 hari dirawat karena kondisinya yang koma.
GBS adalah penyakit auto imun, dimana sistem imun menyerang kekebalan tubuhnya sendiri. Belum diketahui pasti sebabnya, tapi perlu waspadai gejala kesemutan, mati rasa, dan lemas tiba-tiba. Penyakit GBS biasanya diderita oleh orang dewasa muda (sekitar 30 th). Penyakit ini jarang sekali terjadi, yaitu 1 – 2 kasus per tahun, diantara 10 ribu manusia di dunia.
Biaya perawatan dan pengobatan GBS sangat tinggi. Karena itu, pemerintah tak mungkin bisa menanggung pembiayaan sendiri, sehingga meminta pihak swasta, maupun perorangan, untuk ikut peduli kepada pasien GBS.
Anak saya usia 21 tahun juga terserang GBS 2 bulan yang lalu opname di RS Elizabeth Semarang dengan rekam medik 01 40 63-2011 dan sudah ditangani dr Soetedjo….saat sekarang anak saya sudah boleh pulang ke rumah akan tetapi masih proses pemulihan syaraf motorik,dan masih selalu berobat,fisioterapi…mohon bantuan dana karena biaya yang sudah kami keluarkan sekitar Rp150 juta.
Terima kasih atas dukungan dana dan doa dari semua pihak
Sudah 18 hari abang ipar saya berada dirumah sakit advend bandung terserang virus gbs karenadana yang dibutuhkan untuk pengobatan cukup mahal maka hanya menggunakan pengobatan konvensional oleh dokter yakni pemberian obat dan antibiotik dengan dosis tinggi, kondisi pasien sekarang berada di icu