Kebiasaan merokok berhubungan dengan 25 penyakit di tubuh manusia, salah satu diantaranya adalah asma (asthma bronchiale). Dalam key note speach pada Workshop & Launching Pedoman Nasional Asma DAI 2011, Minggu pagi kemarin (3 Juli 2011) di Jakarta, saya menyampaikan bahwa berdasar data Riskesdas 2010 maka prevalensi merokok pada usia > 15 tahun adalah 34,7%, terendah di Sulawesi Tenggara 28,3% dan tertinggi di Kalimantan Tengah 43,2%. Kalau dipisahkan berdasar jenis kelamin maka perokok pria >15 tahun adalah 65,9 % dan perokok perempuan >15 tahun adalah 4,2 %.
Berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat akibat rokok. Fokus kebijakan diarahkan pada perlindungan masyarakat akibat konsumsi rokok dan asap rokok orang lain, terutama pada anak-anak dan remaja, pada perempuan dan kemiskinan akibat konsumsi rokok.
Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia antara lain :
Melakukan KIE melalui media masa, antara lain : melalui leaflet, poster, seminar, talkshow, workshop, filler TV, dll.
Secara teratur melaksanakan kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Melaksanakan jejaring kerja dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat, Universitas & masyarakat madani dalam pengendalian tembakau.
Mengembangkan kawasan tanpa rokok di berbagai daerah, untuk melindungi masyarat dari bahaya rokok, sampai saat ini telah ada 25 kabupaten/kota yang memiliki kebijakan daerah mengenai Kawasan Tanpa Rokok.
Melaksanakan berbagai capacity building tingkat nasional & lokal mengenai pengendalian tembakau, round table diskusi yang menghasilkan deklarasi perlindungan anak dari bahaya rokok, seminar, talkshow, dll.
Menyusun dan memproses Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, sesuai dengan pasal 113 & 116 Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Mengembangkan strategi nasional pengendalian tembakau yang komprehensif.
Membuat baseline data prevalensi rokok serta melakukan pemantauan prevalensi dan kecenderungan konsumsi tembakau di masyarakat dengan berbagai survei, seperti RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar), Susenas, survey lain seperti Global Youth Tobacco Survey, Global Adult Tobacco Survey, dll dan membuat sistim informasi untuk memonitor masalah kesehatan akibat tembakau/rokok ini.
Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan RI