Madinah, 17 September 2017
Kematian Jemaah haji terbanyak terjadi di Pondokan, yaitu sebanyak 212 orang, dari total kematian 501 orang, per tanggal 16 September 2017 dari rilis laporan harian Siskohatkes Kementerian Kesehatan.
Dalam laporan tersebut juga menjelaskan usia terbanyak jemaah haji wafat yaitu usia ≥ 60 tahun (77,24%). Sisanya, kematian dengan usia di bawah umur 60 tahun.
Berdasar data di atas, maka strategi preventif dan promotif ( TPP) langsung menyasar ke pondokan jemaah haji, terutama kepada kloter yang memiliki jemaah risti besar di atas 70 %.
Pesan utama kesehatan yang disampaikan pada jemaah gelombang kedua di Madinah, yakni menjaga kesehatan sebagai syarat utama jemaah haji bisa pulang ke Tanah Air. Beberapa kloter awal yang datang ke Madinah, hanya menunggu 2-3 hari lagi terbang ke Tanah Air.
Selain itu, TPP juga turut melakukan visitasi ke jemaah risti bersama dokter kloter ke setiap kamar hotel yang menjadi pondokan jemaah haji risti. Hal ini dilakukan untuk memastikan adanya pemantauan secara ketat jemaah risti oleh petugas kesehatan pada setiap kloter.
Menurut Tim Kesehatan Haji Indonesia ( TKHI), dr. Atika dari SOC 48 banyak jemaah risti yang masih menggunakan kesempatan aji mumpung. Mumpung sudah di Madinah, mereka tetap memaksakan diri, walau setelah itu, kesehatannya memburuk lagi.
“Susah merubah pemahanan, bahwa ibadah arbain itu sunah, sedang menjaga kesehatan itu wajib. Mereka tetap banyak yang memaksakan diri”, kata dr. Atikah.
Menyikapi kondisi di atas, Kasie Kesehatan dr. Edi Supriyatna, MKK memutuskan strategi integrasi penyuluhan kepada ketua kloter, karu, karom dan visitasi langsung oleh petugas kesehatan kloter kepada setiap risti ke kamar- kamar pondokan mereka.
“Harapannya, integrasi ini dapat memberi dampak langsung kepada jemaah haji, dari kemungkinan terjadinya kondisi kesehatan yang memburuk menjelang pulang ke Tanah Air”, kata dr. Edi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH