Mataram, 6 September 2018
Hari ini Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dr. H. M. Subuh, MPPM, menyambut kedatangan jemaah haji kloter 06 LOP langsung di dalam pesawat yang tiba di Bandara Internasional Lombok pada 6 September 2018.
Sebelum naik ke pesawat, Subuh memberi arahan kepada tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram yang bertugas dalam proses debarkasi rutin, termasuk melakukan screening suhu jemaah sebelum menuju Asrama Haji Mataram.
dr. Subuh juga menegaskan bahwa petugas kesehatan akan membagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) yang harus diisi oleh jemaah.
“Apabila jemaah haji mengalami sakit demam, batuk, dan sesak dalam 14 sejak kedatangan di Tanah Air, segera berobat ke Puskesmas terdekat dengan membawa K3JH tersebut. Pemerintah mewaspadai berbagai penyakit yang kemungkinan terbawa oleh jemaah haji antara lain MERSCoV, Meningitis, Kolera, dan lain-lain,” kata Subuh.
Sambil membagikan K3JH, petugas KKP mengukur suhu tubuh jemaah menggunakan termometer laser untuk memilah jemaah yang perlu pemeriksaan lebih lanjut di poli Asrama Haji.
K3JH dibagikan kepada semua jemaah pada saat jemaah sudah duduk di dalam bis yang menjemput jemaah di tangga pesawat. K3JH memuat isian data diri yang lengkap bagi jemaah bersangkutan dan diberi stempel tanggal tiba dan stempel karantina.
Kepala KKP Mataram dr. Wayan Diantika mengingatkan agar jemaah membawa kartu tersebut bila berobat ke Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) lainnya dalam waktu 14 hari setelah tanggal tiba.
“Petugas kesehatan yang menangani akan lebih waspada terhadap gejala penyakit yang potensial wabah,” kata Wayan.
Bila dalam 14 hari jemaah tetap sehat maka tetap diminta menyetor kartu tersebut ke Puskesmas atau petugas Surveilans Puskesmas yang akan menjemput dalam kunjungan rumah terintegrasi dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Menurut Wayan, proses debarkasi haji akan dianggap selesai sampai semua jemaah terlaporkan melalui K3JH.
“Semua itu untuk memastikan risiko penyakit potensial wabah telah terawasi sejak dini dan dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan dengan benar,” ungkapnya.
Dalam kartu tersebut petugas akan mengisi keterangan tentang penyakit jemaah setiap datang berobat (seperti kartu kontrol) selama 14 hari sejak kepulangan.
Jemaah Kloter 06 LOP berasal dari Kabupaten Dompu, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Mereka tiba di Bandara Internasional Lombok dari Jeddah dengan GA 5206 pada Sabtu 6 September 2018 pukul 08.15 WITA.
Jumlah jemaah yang berangkat ke Arab Saudi sebanyak 452 orang termasuk 5 orang petugas. Dari jumlah tersebut 193 orang di antaranya termasuk kelompok Risti, 8 orang menggunakan kursi roda. Jemaah yang wafat di Tanah Suci 4 orang, tanazul awal 1 orang sehingga yang kembali ke Tanah Air berjumlah 447 orang.
“Setibanya di Tanah Air, 2 orang masih memerlukan perawatan di RSUD Provinsi NTB karena patah tulang dan pasca operasi laparotomi di RS Arab Saudi, selebihnya dalam keadaan sehat,” terang Wayan.
Selanjutnya jemaah diterima oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov NTB di Asrama Haji Mataram untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Sumbawa yang ditempuh dalam waktu 8 jam, untuk diterima oleh para Bupati.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM