Puskesmas Sampang adalah salah satu dari 38 Puskesmas di Kabupaten Cilacap yang letaknya
berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, sehingga melayani pasien dari kedua
kabupaten tersebut. Pelayanan di Puskesmas Sampang berjalan lambat karena petugas
kurang berkualitas, standar operasional (SOP) belum ada, sarana dan prasarana gedung belum
memadai. Akibatnya kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat rendah.
Puskesmas Sampang menerapkan inovasi Gerak Cepat,Cermat dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan
10 menit. Inisiatif ini kreatif karena data pasien disimpan dalam komputer (SIMPUS), ada perubahan pola
pikir dan budya kerja petugas, dan manajemen perubahan. Puskesmas yang lokasinya di wilayah bisnis
dekat pasar, memberikan kemudahan masyarakat datang ke Puskesmas dan cepat waktu layanannya:
pendaftaran sampai dengan pemberian obat ditargetkan 10 menit saja.
Strategi inovasi meliputi survey kepuasan pelanggan, pembangunan fasilitas teknologi informasi
SIMPUS, pelatihan tenaga pelaksana, menerapkan SOP, memangkas prosedur yang bertele-tele, melaksanakan
lokakarya serta pemantauan dan evaluasida tahun 2013.Sebelum inisiatif, pasien antri lama di pendaftaran, ruang periksa, dan pelayanan obat Angka ini belum ditambah pelayanan lainnya. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan tidak sebanding dengan jumlah pasien. Keterbatasan ruang gedung, mengakibatkan pelayanan juga dilakukan di luar gedung.
Sarana dan prasarana teknologi informasi belum ada dan kualitas SDM petugas belum memadai.
Sesudah inovasi: Kunjungan rawat jalan 41.501 orang (2013), 40.262 orang (2014), dan 40.978 orang
(2015), rata-rata 140-150 orang per hari. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Puskesmas
Sampang mendapat skor memuaskan.
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 50%, penurunan angka kematian ibu dan bayi,
dan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam aspek pelayanan prima.
Masyarakat tidak ragu berobat ke Puskesmas. Terjadi peningkatan efisiensi waktu, pelayanan
cepat, peningkatan jumlah kunjungan, prestasi dan penghargaan, dan pelayanan prima.
Komitmen semua pemangku kepentingan sangat penting dalam mendukung inovasi ini melalui
kerjasama dan sinergi. Beberapa pendekatan yang mendukung adalah akurasi layanan, transparansi
dan akuntabilitas, paartisipatif, perubahan pola pikir dan budaya kerja, peraturan dan SOP yang jelas,
komunikasi yang baik dan terus menerus, perubahan sikap dan perilaku kerja, mengejar dan mempertahankan
prestasi, penghargaan dan sanksi, dan menerapkan motto “berpacu dengan waktu, ketika
yang lain tertidur kita sudah bangun, ketika yang lain terbangun kita sudah berlari, ketika yang lain
berlari kita sudah sukses.”
Sumber: sinovik.menpan.go.id