Sehubungan dengan hari TB sedunia 2011 maka bbrp kegiatan baru yg akan dilakukan a.l meliputi:
1. Peluncuran dan pengembangan National Tuberculosis Referral Laboratory (NTRL)mulai tahun 2011
Dengan model jejaring sebagai berikut :
· NTRL dengan fungsi rujukan Quality Assurance (QA) mikroskipis TB: Balai Laboratorium Kesehatan Bandung
· NTRL dengan fungsi Quality Assurance (QA) biakan dan uji kepekaaan di Balai Besar :Laboratorium Kesehatan Surabaya
· NTRL dengan fungsi Quality Assurance (QA) molekuler dan research di laboratorium: Mikrobiologi Universitas Indonesia
2. Penguatan jejaring jaminan mutu pemeriksaan laboratorium (EQAS/External Quality Assurances System)
· Mengembangkan sistem jejaring Quality Assurance Microscopis dengan metode LQAS yang akan dimulai tahun 2011 dengan target pada tahun 2015 semua kabupaten sudah melaksanakan LQAS.
· Pengembangan dan pemantapan mutu untuk pemeriksaan DST dan kultur.
3. Penggunaan RapidDiagnostic test dalam Pemeriksaan TB
· Mendorong penggunaan Rapid Diagnostic dengan menggunakan metode Line Probe Assay (LPA)/ HAIN test pada tahun 2011. Menerapkan secara bertahap rapid diagnostic test terkini yaitu GenExpert pada tahun 2012 untuk pemeriksaan TB MDR dan TB HIV.
· Keterlibatan Expand TB untuk mensupport pengadaaan dan penggunaan alat (MGIT 960 dan HAIN) beserta reagen dan bahan habis pakai lainnya untuk BBLK Surabaya dan Lab Mikrobiologi RS Persahabatan pada tahun 2011
· Penandatanganan kerjasama dengan FIND EXPAND TB-Indonesia untuk mempercepat adaptasi dan penerapan new diagnostic methode (metode diagnostik baru di Indonesia) mulai 2011 sampai Desember 2013
4. Akreditasi Rumah Sakit
· Masuknya pengendalian TB dengan strategi DOTS dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal ) rumah sakit yang merupakan komponen akreditasi RS. Saat ini sedang dalam finalisasi penyusunan dan akan mulai dilaksanakan akhir 2011
5. Programmatic Management of Drug Resistent Tuberculosis (PMDT)
· Penerapan dan pengembangan layanan PMDT/ TB MDR secara bertahap di tingkat nasional. Dimulai pada tahun 2011 dengan 5 site dan pada tahun 2014 diharapkan tersedia 1 (satu) layanan TB MDR disetiap provinsi
· Penguatan pencegahan timbulnya TB MDR dengan :
o Mendorong regulasi penggunaan OAT lini satu dan lini kedua secara rasional untuk mencegah TB MDR.
o Peningkatan akses pelayanan DOTS berkualitas melalui PPM (Public Private Mix)
6. Meningkatkan Peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
· Dokter Praktik Swasta (DPS) dan spesialis untuk terlibat secara aktif dalam pengendalian TB dengan melakukan diagnosis dan pemeriksaan standar, pemantauan kepatuhan dan kepatuhan berobat serta melaporkan notifikasi kasus TB dalam sistem surveillance.
· Keterlibatan DPS dalam pengendalian TB akan akui dalam bentuk pemberian kumulatif kredit poin dalam perpanjangan STR (Surat Tanda Register)/SIP (Surat Ijin Praktik).
7. Peningkatan upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat melalui :
· Mengintegrasikan materi pencegahan dan pengendalian tentang TB untu kader untuk meningkatkan pengetahuan tentang TB sehingga dapat mendeteksi dini kasus TB di masyarakat, melakukan rujukan pengobatan.
· Melakukan penguatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada disetiap wilayah berdasarkan pemantauan wilayah setempat ( berbasis evidence based)
· Pendekatan pengendalian tuberkulosis melalui local base initiative atau upaya inovasi bersifat lokal seperti Ninik Mamak (Sumatera Barat), Tuhapeut (Aceh), Banjar (Bali).
· Peningkatan pemberdayaan masyarakat dengan dukungan pendanaan berupa small grant.
· Penguatan kelompok terdampak TB dalam bentuk jejaring orang terdampak TB yang akan menjadi bagian dari komunitas dengan fungsi advokasi untuk kesinambungan dana dan kebijakan yang berorientasi kepada pasien serta komunikasi dan informasi kepada masyarakat.
8. Hubungan Media
Penguatan koordinasi program TB dengan media melalui intensifikasi forum jejaring dengan media.
9. Kesinambungan dan Penguatan Program
Melanjutkan dan memperkuat program yang sudah berjalan dengan baik selama ini seperti : layanan DOTS di Puskesmas, kolaborasi TB HIV, TB anak, TB di penjara, logistik, peningkatan kualitas SDM dalam penanggulangan TB.
10. Perkembangan Terkini
Mengikuti perkembangan terkini dalam diagnostik dan pengobatan TB, TB HIV, TB MDR/XDR dan melakukan akselerasi penemuan terkini dalam TB.
Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan RI