Saya sampaikan hasil analisa lingkungan kesehatan dari letusan G Soputan Sulawesi Utara yang dilakukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit Menular (BTKL PPM) Manado (yang merupakan Unit Pelaksana Teknis – UPT Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes), sbb :
1. Letusan Gunung Api Soputan tersebut menyebabkan hujan debu dengan kapasitas tebal dengan tekanan sangat kuat, letusan disertai lontaran material pijar setinggi 5000 – 6000 m diatas puncak, letusan berwarna kelabu kehitaman dan terjadi awan panas kearah barat / barat daya sejauh lebih kurang 4 km, letusan condong kearah utara yaitu wilayah Kecamatan Toluluaan, Silian Raya, Tombatu, Tombatu Utara,
Tombatu Timur, Ratahan, Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara, Sebagian Kecamatan Tombasian Barat dan Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan, Kec. Langowan Barat dan sekitar Kabupaten Minahasa.
2. Kosentrasi Total Suspended Particulat (TSP) hasil pengukuran oleh BTKL-PPM Manado di 8 titik menunjukkan kosentrasi TSP pada 6 dari 8 titik telah melebihi Baku Mutu Udara Ambient Nasional sesuai PP No. 41 Tahun 1999. Titik itu meliputi wilayah kabupaten Minahasa, MInahasa Tenggara . Pada kondisi tersebut masyarakat di ke-6 titik tersebut tidak beraktifitas tetapi tidak terjadi kosentrasi pengungsian.
Sedangkan pada 2 titik lainnya, yang meliputi wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dan sebagian Kabupaten Minahasa Tengara maka TSPnya masih di bawah Baku Mutu dan masyarakatnya tetap melaksanakan aktifitas sehari-harinya.
3. Sampai kemarin belum terjadi kenaikan insiden ISPA di lokasi terkena hujan debu, namun jika hujan debu berlangsung lama kemungkinan dapat terjadi.
4. Kualitas air di wilayah yang terkena hujan debu relatif tidak berubah secara fisik, kecuali di Desa Pangu, dan Pangu I Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara sumber air bersih (Mata Air) rusak karena tertutup debu dengan ketebalan 5-6 cm.
5. Populasi Vektor, belum terlihat adanya peningkatan populasi vektor.
6. Hari ini BTKL PPM Manado sedang melakukan pengambilan sampel debu Gunung Berapi Soputan untuk dilakukan analisa terhadap kandungan bahan kima pada material debu tersebut yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat di wilayah yang terkena bencana.
Kegiatan yang sudah dilakukan jajaran kesehatan di lokasi a.l :
a. koordinasi Tanggap Darurat terhadap kemungkinan letusan susulan.
b.Surveilans Ketat khususnya terhadap penyakit yang diakibatkan letusan gunung berapi, khususnya ISPA.
c.Pembukaan Pos Kesehatan di setiap Puskesmas dan Desa-Desa .
d.Mendistribusikan Masker dan Obat-obatan ke Puskesmas .
Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan RI