Sampai 13 Oktober 2010, pukul 16.00 WIB, korban yang dirawat inap/luka berat akibat bencana banjir bandang di Wasior bertambah menjadi 165 orang, terdiri 79 orang rawat inap, yaitu 39 di RS Nabire, 29 orang di RSUD Manokwari, 9 orang di RSAL Manokwari, 1 orang di RS Makassar dan 1 orang di RS Jakarta. Sedangkan korban meninggal menjadi 149 orang. Korban pulang sembuh sebanyak 86 orang. Korban dirawat jalan/luka ringan sebanyak 2.753 orang. Demikian informasi yang diperoleh Kemenkes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan PPK Sub Regional Papua.
Jumlah pengungsi sebanyak 4.423 orang, tersebar di 3 kabupaten/kota. Dengan rincian 1.095 orang di Lapangan Korem Kab. Manokwari, 443 orang di BLK Kab. Manokwari, 233 orang di Nabire dan 2.652 orang di Kab. Teluk Wondama di rumah kerabat masing-masing.
Fasilitas kesehatan yang rusak sebanyak 42 unit, yaitu 9 fasilitas rusak total, diantaranya 2 Puskesmas (Puskesmas Distrik Wasior dan Puskesmas Wondiboi). Fasilitas rusak berat sebanyak 32 unit, berupa 1 rumah sakit, 1 Pustu di Rado, 2 Puskeskam di Wulu dan Wasior, 8 rumah dinas dokter dan 18 rumah dinas paramedis di perumahan Puskesmas Wasior, Puskesmas Wondiboi serta komplek perkantoran Dinkes Kab. Teluk Wondama, 1 kantor Dinkes Kabupaten, serta 1 mess dokter dan perawat. Fasilitas kesehatan yang rusak ringan adalah 1 Pustu Dotir.
Untuk membantu penanganan masalah kesehatan, Kementerian Kesehatan RI telah memobilisasi bantuan berturut-turut sebagai berikut :
• Tanggal 4 Oktober 2010: Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Sub Regional Papua memobilisasi 11 orang tim kesehatan terdiri dsri 3 orang (2 dokter dan 1 perawat) berasal dari RSUD Manokwari. Sedangkan 8 orang lainnya dari RSUD Kab. Nabire untuk menyiapkan dukungan logistik. Sedangkan Dinkes Prov. Papua Barat menugaskan 7 orang tim kesehatan, terdiri dari 2 dokter umum, 1 dokter gigi, dan 4 orang paramedis.
• Tanggal 5 Oktober 2010: Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manokwari yang merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen PP dan PL Kemenkes mengirim tenda, obat-obatan dan perlengkapan kesehatan, juga menugaskan 5 tim kesehatan (1 dokter, 2 perawat, 1 sanitarian, dan 1 orang logistik); PPK Kemenkes mengirimkan 100 buah kantong mayat, 1 ton obat paket banjir dan 1 ton MP-ASI. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire juga telah menugaskan 4 dokter dan 4 perawat. Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari mengirimkan 3 dokter dan 7 perawat.
• Tanggal 6 Oktober 2010: PPK Kemenkes mengirimkan 12 orang tim kesehatan, terdiri 5 orang PPK, 5 orang Binkesmas, dan 2 orang P2PL. Sedangkan Dinkes Prov. Papua Barat mengirimkan sebanyak 11 petugas kesehatan (5 dokter umum dan 6 paramedis).
• Tanggal 7 Oktober 2010: bantuan operasional sebesar 50 juta rupiah dari PPK untuk Dinkes Kab. Teluk Wondama. KKP Manokwari mengirim obat-oabatan, handscoon, sepatu boot, sarung tangan panjang, kacamata pelindung 5 petugas kesehatan (1 dokter, 2 perawat, 1 sanitarian, dan 1 orang logistik). Sementara itu PPK regional Makassar mengirim 1 buah orthopedic set. Dinkes Prov. Papua Barat mengirim alat pengendali vektor (mist blower). PPK regional Jawa Timur memberikan 1 ton obat-obatan, 1 ton MP-ASI, 100 kantong mayat untuk KRI Dr. Suharso. PPK mengirim ATS sebanyak 55 vial dan antibiotik injeksi sebanyak 240 vial. Sedangkan P2PL mengirim bantuan air rahmat 200 botol, aqua tab 500 table dan P. A. C (Penjernih Air Cepat) 500 sachet, kantong sampah 1.000 buah
• Tanggal 8 Oktober 2010: Ditjen P2PL Kemenkes akan mengirimkan bantuan lagi untuk keperluan sanitasi berupa PAC 1.000 sachet, aquatab 1.000 tablet, air rahmat 500 botol, insect lalat 100 liter, insect nyamuk 50 liter, masker 5.000 buah, kelambu 1.000 buah, larvasida untuk malaria 50 kg, larvasida untuk DBD 50 kg, hygiene kit 120 set, polibag 5.000 kantong, dan kaporit.
• Tanggal 9 Oktober 2010: PPK Reg. Sub Papua mengirimkan desinfektan 10 liter, lisol 20 liter, detol 6 karton, kaporit 15 kl. Jajaran kesehatan melakukan penyemprotan desinfektan untuk pengendalian vektor penyakit potensi wabah ke daerah lokasi bencana.
• Tanggal 10 Oktober 2010: Kemenkes mengirimkan 20 buah spanduk Pos Kesehatan dan 30 buah rompi.
• Tanggal 11 Oktober 2010: Kemenkes mengirimkan tim kesehatan yaitu 1 dokter dari PPK dan 3 Psikiater dari Dit. Kesehatan Jiwa Masyarakat. Melakukan pertemuan llintas program untuk membahas kegiatan pasca bencana.
Hasil pembahasan kegiatan pasca bencana sebagai berikut : mengantisipasi potensi KLB penyakit menular, memulihkan kondisi kejiwaan korban pasca bencana dengan mengirim psikiater bekerja sama dengan UI dan Puskes TNI, memperbaiki fasilitas kesehatan di lokasi bencana, menambah obat-obatan untuk RSUD Nabire, menambah pos kesehatan di Distrik Wasior, mengirimkan tim kesehatan pasca bencana yang berasal dari Dit. Kesehatan Ibu, Kesehatan Komunitas, Ditjen Yanmedik, Kesehatan Jiwa, WHO dan UNFPA. Serta akan mengirimkan bantuan 20 unit jamban darurat, 5 ton MP ASI dan 50 food poisoning kit.
Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Teluk Wondama, Dinkes Propinsi Papua Barat, PPK Sub Regional Papua dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan.