“Kegiatan operasi bakti Surya Baskara Jaya (SBJ) merupakan kegiatan kolaborasi besar lintas kementerian, lembaga, dan juga swasta yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas dan lebih baik kepada masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah kepulauan”, ujar Menkokesra, H. R. Agung Laksono, saat membuka secara resmi upacara pelepasan tim Operasi Bakti Surya Baskara Jaya ke-LX, Sail Wakatobi Belitong 2011 di Dermaga Kolin Lamil, Tanjung Priok Jakarta (30/06).
Operasi Bakti merupakan kegiatan tahunan TNI AL yang sudah diselenggarakan secara mandiri sejak puluhan tahun lalu. Namun sejak Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010, kolaborasi mulai dilakukan. Dengan koordinasi yang baik, kolaborasi ini mendatangkan apresisasi yang tinggi dari berbagai pihak terhadap suksesnya penyelenggaraan ke dua event internasional tersebut.
Tahun ini, kegiatan Sail Wakatobi Belitong 2011 berbeda dengan kegiatan tahunan sebelumnya, karena berdasarkan Keppres No.9/2011, tanggal 15 April 2011, diselenggarakan di dua lokasi, yaitu di Sulawesi Tenggara (Wakatobi) dan Kepulauan Bangka Belitung (Belitong).
Dalam keterangan persnya, Menkokesra menyatakan bahwa kegiatan ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Lebih dari sembilan provinsi meminta untuk disinggahi, namun tahun ini hanya dapat diselenggarakan di dua provinsi saja, Wakatobi mewakili Indonesia bagian timur, dan Belitong mewakili Indonesia bagian barat.
“Pada masa yang akan datang untuk mendukung kegiatan SBJ ini, saya harap kerjasama dan kolaborasi antara kementerian, lembaga yang terkait, Badan Usaha Milik Negara dan swasta, dapat terus dilakukan, dan lebih ditingkatkan”, ujar Menkokesra.
Kegiatan operasi bakti SBJ ke-LX tahun 2011 ini melibatkan sekitar 5000 personel TNI AL yang terdiri dari personel KRI, Tim Kesehatan Gabungan TNI AL, Batalyon Zeni Korps Marinir, Crew Heli TNI AL, Pangkalan Angkatan Laut dan sejumlah unsur pendukung lainnya dari SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Rumah sakit TNI AL, RS Dr Sutomo Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar dan Pemerintah Daerah di tujuan sasaran, dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pada kegiatan ini, Ibu negara memberikan bantuan berupa pakaian dan perlengkapan sekolah, hingga alat tulis. Bantuan lainnya, berupa buku pelajaran dan bacaan untuk anak sekolah diberikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, serta buku agama dan kitab suci diberikan oleh Kementerian Agama.
Kementerian Kesehatan menjadi koordinator kegiatan pelayanan kesehatan pada operasi bakti SBJ. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh berbagai pihak, seperti BKKBN yang telah memberikan bantuan alat dan obat KB; Christoffel Blinded Mission (CBM) yang memberikan bantuan untuk operasi katarak, serta Dexa Medika, SCTV, Lion Club, PT Kimia Farma, dan PT Indo Farma yang memberikan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan.
Kegiatan di wilayah timur (Wakatobi) akan dimulai pada tanggal 1 Juli hingga 7 Agustus 2011 dengan bertolak dari Surabaya. Meliputi pengobatan dan pelayanan kesehatan; karya bakti seperti renovasi fasilitas umum, sekolah dan tempat ibadah; penyuluhan kesehatan, hukum dan bela negara; penghijauan; dan penyampaian bahan kontak. Daerah yang akan disinggahi, yaitu Kab.Pinrang, Gorontalo, Banggai Kepulauan, Bau-bau, Wangi-wangi dan Kendari.
Masyarakat Sulawesi Tenggara menyambut Operasi Bakti SBJ ini dengan antusiasme yang sangat tinggi, ditandai dengan banyaknya permintaan masyarakat untuk dapat disinggahi dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial lainnya.
Turut hadir dalam upacara pelepasan Satgas Operasi Bakti SBJ-LX tahun 2011, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad; Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH; Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Marsetio, MM; dan sejumlah penjabat teras TNI AL serta perwakilan dari pemerintah daerah yang menjadi tempat pelaksanaan operasi Bakti SBJ.