Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, didampingi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menerima Tim Internasional Penilai Program Imunisasi Campak Indonesia di Jakarta (10/02/12). Gabungan anggota tim yang berasal dari berbagai negara ini mewakili para ahli dari WHO, UNICEF, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, dan lain-lain.
Beberapa hasil temuan tim internasional tersebut, menyatakan bahwa di Indonesia, telah terjadi penurunan lebih dari 90% kematian akibat campak. Lalu, program imunisasi telah dilakukan sesuai dengan anjuran tim internasional pada 2009 lalu. Selain itu, telah dilakukan pula case-based surveillance, pemeriksaan pada sedikitnya 20% kasus campak.
Melalui kesempatan itu, tim internasional tersebut memeberikan beberapa rekomendasi terkait program imunisasi campak di Indonesia. Tim mempertimbangkan kemungkinan pemberian dosis kedua imunisasi campak pada usia 18 bulan, digabung bersama pemberian imunisasi DPT-4, dan dilakukan pengecekkan saat masuk sekolah.
Selanjutnya, tim menganjurkan agar Indonesia mengadopsi strategi eliminasi campak, antara lain melalui perkuatan imunisasi rutin; kemungkinan kampanye imunisasi nasional yang diperuntukkan bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun pada 2013; mempertimbangkan penggunaan vaksin Rubella dan vaksin Measless Rubella (MR); serta memperkuat case-based surveillance.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.