Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, secara resmi menerima tugas barunya sebagai Ketua Dewan Global Fund atau Chair of the Board of the Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF-ATM) di Colombo, Sri Lanka, pada Rabu sore (19/6) sekira pukul 18.00 waktu setempat. Penyerahan dilakukan oleh Ketua GF-ATM sebelumnya, Mr. Simon Bland, yang telah menyelesaikan tugasnya selama dua tahun.
Menkes RI dicalonkan oleh perwakilan/konstituen dari sebelas negara kawasan South-East Asia Region (SEAR) yang berada di dalam keanggotaan institusi Global Fund, yaitu Indonesia, Thailand, Bhutan, Nepal, Sri Lanka, Democratic People’s Republic of Korea (DPRK), Timor Leste, Bangladesh, India, Maldives dan Myanmar.
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua baru Dewan Global Fund telah berlangsung sejak bulan November 2012 dan berakhir pada 18 Maret 2013, melalui voting anonim secara elektronik. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Global Fund akan melaksanakan perannya dalam kapasitas pribadi dan untuk kepentingan keseluruhan Global Fund, bukan sebagai perwakilan negaranya.
Menkes RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH (Indonesia) terpilih bersama Madame Mireille Guigaz (Perancis) sebagai Ketua dan Wakil Ketua, menggantikan kepemimpinan sebelumnya, Mr. Simon Bland (Inggris) dan Dr. Mphu Ramatlapeng (Lesotho). Terpilihnya Nafsiah Mboi dan Mireille Guigaz sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Global Fund, menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya dijabat oleh perempuan.
Ketua Dewan Global Fund periode sebelumnya 2011-2013, Mr. Simon Bland, menyatakan bahwa Menkes Nafsiah Mboi merupakan seseorang pemimpin yang inspiratif dan sangat efektif. Hal ini terlihat dari komitmennya dalam membangun reformasi pada dua tahun terakhir. Demikian pula Menkes Nafsiah Mboi dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya merasa sangat beruntung dapat mewarisi kepemimpinan Simon Bland yang berhasil menaklukkan badai dalam perjalanan Global Fund pada masa kepemimpinannya.
“Saya membuat janji sederhana, kepada Anda semua dan kepada Tuhan, saya akan bekerja sebaik-baiknya untuk memastikan kesinambungan dan membuat perubahan yang diperlukan agar kemitraan Global Fund yang luar biasa ini dapat terus melayani jutaan orang, baik laki-laki maupun perempuan, serta anak-anak yang menanti di seluruh dunia”, ujar Menkes Nafsiah Mboi.
Selain itu, Menkes Nafsiah Mboi juga mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta mengenang orang-orang yang telah meninggal karena AIDS,TB dan Malaria. “Bagi mereka yang terlambat mendapat jangkauan upaya kita,” tambah Menkes.
Global Fund yang berdiri sejak tahun 2002, merupakan institusi yang dibentuk melalui kemitraan (public-private partnership) dengan tujuan mengumpulkan serta mengelola dana untuk memerangi HIV/AIDS, TB dan Malaria. Pihak-pihak yang tergabung dalam kemitraan tersebut berasal dari pihak pemerintah, masyarakat madani, dan pihak swasta dari seluruh dunia. Global Fund telah menjadi penggerak utama pendanaan penanggulangan ketiga penyakit menular tersebut dengan dana sebesar US$ 22.9 milyar, yang digunakan untuk lebih dari 1000 program di 151 negara.
Terpilihnya Menkes Nafsiah Mboi sebagai Ketua Global Fund, tidak terlepas dari track record-nya selama ini. Menkes Nafsiah Mboi pernah berperan penting di berbagai forum kesehatan nasional, regional dan global, termasuk menjadi pejabat tinggi di World Health Organization (WHO). Pengalaman beliau sebagai Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi para konstituen Global Fund lainnya. Menkes Nafsiah Mboi juga telah memimpin langsung pertemuan negara-negara anggota WHO di kawasanSouth East Asia yang berlangsung di Yogyakarta pada September 2012 lalu. Kepercayaan dan keberhasilan tersebut menambah bukti kepemimpinan Indonesia pada berbagai kerjasama multilateral.
Kegiatan serah terima Ketua dan Wakil Ketua Dewan menjadi acara puncak di akhir Pertemuan ke-29 Dewan Global Fund di Hotel Hilton, Colombo, Sri Lanka, yang diselenggarakan pada 18-19 Juni 2013. Pertemuan dua hari itu diikuti oleh 234 peserta dari 78 negara, mewakili berbagai kelompok yang tergabung dalam kemitraan Global Fund, diantaranya kelompok negara dan organisasi donor, perwakilan enam wilayah dunia (Eropa Timur dan Asia Tengah; Mediterrania Timur; Afrika Timur dan Selatan, Amerika Latin, dan Karibia; Asia Tenggara; Afrika Barat dan Tengah; dan Pasifik Barat), sektor swasta, organisasi non pemerintah dari negara berkembang dan negara maju, dan komunitas terdampak AIDS, TB dan Malaria.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline