Hepatitis adalah proses peradangan sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit) obat-obatan, konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune.
Kementerian Kesehatan melakukan pengendalian penyakit Hepatitis di Indonesia, melalui kebijakan pengendalian yaitu mengurangi kesakitan dan kematian akibat virus Hepatitis, mengurangi transmisi dari berbagai penyebab virus Hepatitis, dan mengurangi dampak sosial ekonomi akibat virus Hepatitis pada level individu, kelompok masyarakat, dan populasi.
Realisasi program Kemenkes dalam mengurangi kesakitan dan kematian akibat Virus Hepatitis yaitu dengan meningkatkan kepedulian, kemitraan dan mobilisasi sumber dana, dengan dilakukannya peringatan Hari Hepatitis Sedunia, kemitraan dengan Kementerian terkait untuk menghilangkan stigma, seminar terbuka untuk petugas kesehatan dan masyarakat awam, serta pembuatan media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Hepatitis A, B dan C.
Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P, MARS, DTM&H, DTCE, pada acara temu media, di lingkungan Kemenkes, pada (12/7).
Masalah Hepatitis di Indonesia yang paling rawan ada pada wanita hamil. dr. Rino, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), berpendapat bahwa Hepatitis B ada pada anak karena ia masuk melalui jalan lahir ibunya. “Dianjurkan agar wanita melakukan pemeriksaan hepatitis, lebih awal lebih baik”, papar dr. Rino.
Pencegahan Hepatitis pada bayi bisa dilakukan melalui Imunisasi. Menurut Prof. Tjandra, Imunisasi pada bayi dilaksanakan sejak 1997, dengan cakupan sebesar 4,5 juta bayi pada tahun 2012.
“Sejak 1992 Palang Merah Indonesia (PMI) telah melakukan penapisan terhadap darah donor untuk mencegah penularan Hepatitis B, C dan HIV”, tambah Prof. Tjandra.
Lanjut Prof. Tjandra, Kemenkes juga melakukan perawatan, dukungan dan pengobatan, dengan melakukan pengembangan buku pedoman pengendalian Hepatitis, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Diagnosis dan Pengobatan Hepatitis B (berkolaborasi dengan asosiasi profesi), modul pelatihan deteksi dini Hepatitis B. Selain itu pemenuhan ketersediaan obat-obatan anti virus di PT. Askes
Kemenkes juga melakukan jejaring dan kemitraan, bersama dengan ikatan profesi PPHI, IDAI, Patklin, POGI, LSM (Peduli AIDS, Penasun), Lintas Program di lingkungan Kemenkes, Dinkes Propinsi, LSM Internasional (HCPI, FHI), dan WHO, untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat Virus Hepatitis.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline