Sehubungan kepulangan WNI Overstay (WNIO) yang dimulai pada (10/11), Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Kemenkes RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE,menginstruksikan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta, selaku unit pelaksana dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI untuk melakukan persiapan dan kegiatan dalam menyambut kepulangan WNIO.
Berdasarkan laporan dari Pimpinan tim kesehatan haji Indonesia yang masih berada di Arab Saudi kepada Dirjen PP dan PL, dilaporkan bahwa rombongan pertama WNIO kondisi kesehatannya menunjukkan mereka layak diterbangkan ke Tanah Air (Indonesia). Saat ini, KKP Soekarno Hatta telah siap menerima rombongan pertama WNIO yang berjumlah 484 penumpang. Selain itu, setiap kedatangan WNIO akan terus dilaporkan kepada Ditjen PP dan PL Kemenkes RI.
Semua WNIO (TKI deportasi) yang pulang ke Indonesia akan melalui thermoscanner dan diberi Health Alert Card. Termoscannerposisinya di tengah-tengah antara gate 1 dan gate 7 sebelum eskalator ke arah imigrasi. Bila ada yang sakit maka di KKP dapat dilakukan pemeriksaan anamnesa dan diberi obat simptomatis.
Kemudian jika ada kecurigaan penyakit tertentu maka akan dirujuk. Kecurigaan MERS CoV dapat dirujuk ke RS Pusat Infeksi Sulianto Suroso, untuk penyakit tidak menular dirujuk ke RS Persahabatan, RSJ Grogol, dan RS Polri untuk kekerasan.
Ditjen PP dan PL dan KKP Soekarno Hatta terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.