Setiap tahun, Pemerintah termasuk jajaran kesehatan di seluruh Tanah Air selalu melakukan kegiatan kesiap siagaan bidang kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran serta semakin ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun.
Tahun ini, sebanyak 2.641 pos kesehatan dan 1.554 Rumah Sakit se-Sumatera Jawa Bali disiagakan. Pos kesehatan terdiri dari 2.424 pos kesehatan milik Dinas Kesehatan (800 pos lapangan dan 1.624 Puskesmas) serta sebanyak 217 pos kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, dalam sambutannya pada Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan pada Mudik Lebaran tahun 2014/1435H di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Selasa pagi (15/7).
“Perpindahan penduduk dalam jumlah besar berpotensi risiko terjadinya kecelakaan yang dapat berdampak pada kematian”, ujar Menkes.
Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan bahwa jumlah pemudik tiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, yaitu: 17.245.054 pemudik (tahun 2012), 18.587.668 pemudik (tahun 2013), dan pada tahun 2014 diprediksi meningkat 3,83% menjadi 19.299.144 pemudik. Arus mudik utamanya terjadi di 10 Provinsi, yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Sebenarnya telah terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada tahun 2013. Menurut data Polri, pada tahun 2013 terjadi 3.675 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 29,8% dibanding jumlah kecelakaan di tahun 2012, namun masih berakibat 795 orang meninggal. Tahun 2013, jumlah orang meninggal akibat kecelakaan juga menurun 12,4% dibanding tahun 2012.
“Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi kehidupan orang lain ”, kata Menkes.
Menurutnya, penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan; serta 3) Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab.
Perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu, yang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail kontak@depkes.go.id