Jakarta, 20 April 2015
Kematian ibu dan bayi merupakan suatu kejadian yang tidak kita kehendaki terjadi pada masa kini dan masa yang akan datang; karena derajat kesehatan masyarakat merupakan cerminan keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan kita semua memahami bahwa kehamilan merupakan investasi sumberdaya manusia yang sangat tinggi nilainya.
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih tinggi dari hasil SDKI 2012 berarti setiap harinya di Indonesia ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal dan 440 bayi yang meninggal. Hasil SDKI menunjukkan bahwa terjadi pergeseran problem ibu dalam mencapai fasyankes saat persalinan dimana pada tahun 2007 problem terbesar adalah mendapatkan biaya, sedangkan pada tahun 2012 adalah tidak mau pergi sendiri ke fasyankes. Hal ini membuat kita perlu meningkatkan peran suami dalam mendampingi ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas agar ibu merasa aman dan nyaman ketika pergi ke fasyankes.
Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan tidak terlalu menggembirakan, dari hasil Riskesdas 2010 didapatkan informasi bahwa hanya sekitar 50% ibu hamil yang mendapat penjelasan tanda bahaya selama pemeriksaan kehamilannya. Hal ini bisa diperbaiki apabila Buku KIA digunakan dengan baik di fasyankes dan dibaca oleh ibu – ibu.
Setahun sebelum MDG’s berakhir masih saja ada permasalahan kematian ibu maupun bayi, untuk itu pencapaian MDG 4 dan MDG 5 tidak mungkin terwujud jika dilakukan sendiri oleh Kementerian Kesehatan tanpa didukung oleh pihak lain yang mengutamakan kesehatan ibu dan anak. Tanggal 26 April 2015, Kementerian Kesehatan melakukan kegiatan acara puncak “Pekan Imunisasi Dunia”. Rangkaian kegiatan ini adalah awal dari kegiatan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu dan Anak oleh Kementerian Kesehatan yang akan berjalan selama 9 bulan dimulai dari tanggal 21 April di Hari Kartini hingga tanggal 22 Desember di Hari Ibu. Kampanye ini merupakan kelanjutan dari Kampanye Peduli Kesehatan Ibu tahun 2014 yang lalu dengan tema #SayangIbu.
Pada Kampanye Peduli Kesehatan Ibu tahun 2014 terdapat salah satu kegiatan yaitu Pendampingan Ibu Hamil oleh Kader Koperasi Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, dengan hasil yaitu : 174 kader YCAB telah mendampingi 307 ibu hamil yang telah memeriksakan kehamilan dan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dengan selamat.
Keberhasilan program imunisasi sangat terkait dari pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari upaya pencegahan kematian bayi dan anak. Pelayanan continuum of care pada setiap siklus kehidupan hendaknya tidak hanya dipahami oleh petugas kesehatan namun juga oleh setiap keluarga dan masyarakat. Masyarakat paham betul akan kebutuhan gizi, upaya promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan pada setiap siklus hidup yang dilalui. Hal ini agar terjadi kesesuaian antara demand dengan supply pelayanan yang disediakan oleh pemerintah dan swasta. Sehingga pemberdayaan masyarakat terkait dengan kesehatan utamanya kesehatan ibu dan anak merupakan langkah strategis harus di implementasikan sampai grass root. Kita sudah memiliki media KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) dan pencatatan kesehatan ibu dan anak sejak tahun 1997 yaitu BUKU KIA yang juga dikenal dengan nama BUKU Pink.
Penggunaan Buku KIA sebagai media edukasi dan pencatatan kesehatan ibu hamil sampai anak usia 5 tahun perlu semakin ditingkatkan pemanfaatannya baik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, dan di masyarakat salah satunya untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap dan booster.
Pada acara puncak Pekan Imunisasi Dunia ini, akan dilakukan peluncuran Buku KIA revisi 2015 yang mengalami beberapa perubahan diantaranya:
– Memperpanjang masa penggunaan, dari yang sebelumnya digunakan sejak ibu hamil sampai anak usia lima tahun menjadi sampai anak usia enam tahun terintegrasi dengan Program Anak Usia Dini (PAUD);
– Menginformasikan lebih banyak tentang hak pelayanan kesehatan yang diperoleh ibu hamil, bersalin,nifas, bayi baru lahir dan anak usia 29 hari – 6 tahun terkait dengan kesehatan ibu dan anak, imunisasi dan gizi termasuk penentuan status gizi dan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang serta penambahan jenis pelayanan imunisasi seperti imunisasi Hib dan IPV.
– Digunakan sebagai salah satu persyaratan pada Program Keluarga Harapan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Dalam kegiatan ini, Kemenkes mengajak Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak, YCAB, PKK dan seluruh organisasi yang peduli terhadap kesehatan ibu dan anak untuk berpartisipasi aktif untuk melakukan penyebarluasan informasi tentang kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi melalui advokasi ke daerah, jejaring social media, SMS Bunda, pembuatan dan pemasangan media edukasi kesehatan, dll.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.