Dewasa ini, perhatian terhadap perkembangan penyakit infeksi di Indonesia kurang mendapat perhatian jika dibandingkan dengan perkembangan penyakit kronis. Hal ini dikarenakan jarangnya kejadian luar biasa (KLB) terkait penyakit infeksi, yang kemudian menyebabkan perkembangan penyakit infeksi tidak banyak dibahas di Indonesia.
Dampak dari kurangnya pembahasan mengenai penyakit infeksi dan KLB terhadap infeksi adalah kurangnya perhatian dan kewaspadaan dini terhadap penyakit infeksi oleh para pelaksana kesehatan dan masyarakat.
Atas kondisi yang cukup mengkhawatirkan tersebut, RSPI Sulianti Suroso sebagai RS Khusus Penyakit Infeksi, pada HUT ke 21, akan melakukan sosialisasi dalam bentuk seminar yang rencananya diadakan pada hari Rabu tanggal 06 Mei 2015 di Jakarta (6/5) dengan tema “Kesiapan Pengendalian Penyakit Infeksi di Indonesia Menghadapi Zona Bebas Asia Tenggara”.
Seminar yang dihadiri oleh narasumber yang kompeten baik dari dalam maupun luar negeri seperti Thailand, Singapura dan Jepang ini diharapkan dapat mengingatkan kembali tentang pentingnya kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan terhadap penyakit infeksi, serta dapat menerapkannya.
Adapun beberapa topik yang akan dibahas oleh para narasumber pada seminar tersebut adalah Infectius Disease Referral System in Indonesia, oleh : Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes, Prof. Akmal Taher, MD, Ph.D; The Role of Research in Controling Infectius Disease, oleh Kepala BadanLitbangke Prof. Tjandra Yoga Aditama; Zero Transmission of HIV from Mother to Child in Thailand, oleh BhamrasnaraduraInfectius Disease Institute (BIDI), Thailand ; Rabies, Ebola, MERS-CoV, H5N1, dan lain-lain.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.