Hujan lebat yang turun sepanjang hari pada 21/12/2016 menyebabkan banjir bandang di 3 kabupaten kota Prov. NTB yaitu Kota Bima, Kab Bima dan Sumbawa. Kedalaman air setinggi 100 – 300 cm dan mencapai atap rumah warga. Kondisi air sangat keruh dan arus sangat deras mengkibatkan beberapa rumah dan kendaraan terbawa arus banjir.
Akibat banjir sejumlah fasilitas kesehatan lumpuh yaitu 6 Puskesmas terendam, RS Muhamadiyah terendam, RSUD terendam sedikit namun masih bisa operasional. Gudang Obat terendam, obat dan stok MP ASI rusak.
“Layanan kesehatan dibuat di 18 titik pos kesehatan,” jelas Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Ahmad Yurianto kepada Biro Komunikasi (25/12).
Meski tidak ada korban jiwa karena banjir, masyarakat terisolasi pada beberapa wilayah pengungsian.
Ditembahkan Yuri, bahwa hingga hari ini hujan masih turun. Meski beberapa akses jalan sudah dapat dilalui namun masih terkendala karena banyak jembatan putus.
“Koordinasi dilakukan dengan Dinas Kesehatan Kab. Bima. Klaster Kesehatan telah diaktifkan dibawah koordinator Kadinkes Kab Bima, dengan posko di Kantor Walikota Bima”, ujarnya.
Hingga kini respon yang telah dilakukan diantaranya
– Membentuk EMT (emergency medical teams) mobile dengan menggunakan kendaraan yang ada, EMT Fixed (pos kesehatan) di 18 titik. semua berasal dari tenaga kesehatan Kab Bima;
– Mengirimkan EMT type 2 terdiri dari Spesialis Anak, Spedlsialis Penyakit Dalam, dan perawat dari kabupaten Dompu.
– Mengirimkan buffer stock obat dari Dinkes Kab Dompu
– Mengirimkan 6 ton paket Gizi dari buffer stock Prov NTB
Dalam pengendalian kesehatan akibat banjir ini Kemenkes bekerjasama dengan TNI. Dalam hal ini, Panglima TNI telah mengerahkan bantuan berupa :
Memberangkatkan KRI Bintuni dari tanjung perak menuju Bima dari Armada Timur Surabaya dengan kekuatan :
a. Personel Batalyon Kesehatan 2 Kostrad (pangkalan Malang) 100 orang terdiri dari dokter umum dan perawat serta tim teknis RSL dan 3 ambulan
b. Personel Balatyon Kesehatan Marinir 1 (pangkalan Surabaya) 125 orang terdiri dari dokter umum, SpB, SpA, perawat dan tim teknis RSL dan 3 ambulan
Hasil rapid health assesment (RHA) dibutuhkan penambahan tempat tidur rawat inap, kajian rencana lokasi sudah di buat untuk gelar Rumah Sakit Lapangan.
c. 8 tim perahu karet Brigif 1 Marinir (pangkalan Surabaya) digunakan untuk EMT mobile dan distribusi makanan serta ambulan air.
d. 1 Tim Kesehatan Lapangan Kopaskhas TNI AU
e. Dikirimkan makanan siap saji TNI (Biskuti TB-1 dan T2) dari Mabes TNI sebanyak 2 ton
Sementara Kodam IX Udayana telah memberangkatkan 3 Ambulan Detasemen Kesehatan Lapangan dari Denpasar dan 2 Ambulan dari Detasemen Kesehatan Wilayah Mataram.
Adapun Tim RHA Kemenkes gabungan Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat Kesehatan Lingkungan, PKK Regional Bali dan PKK Provinsi NTT 1 sudah berada dilokasi.
“Tim berikutnya yang direncanakan untuk dikirim terdiri dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Fasilitas Kesehatan dan Direktorat Surveilan dan Karantina Kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi