Astana, 24 Oktober 2018
Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) yang dilakukan oleh profesional lesehatan muda adalah kunci keberhasilan untuk memberikan Visi PKP di masa depan. Di Astana, WHO meluncurkan Young Leader Network Primary Health Care (PHC) – sebuah komunitas profesional PHC dari seluruh dunia, yang secara aktif dan semangat meningkatkan PHC di negara mereka dengan mengadvokasi pemanfaatan pelayanan kesehatan primer.
Kegiatan Pre-Conference on Primary Health Care khusus anak muda ini dinamakan dengan Youth Prepatory Workshop. Acara ini berlangsung di Universitas Nazarbayev, Astana, Kazakhstan pada tanggal 24 Oktober 2018. Ada 126 peserta yang berasal dari 60 negara. Indonesia diwakili oleh Nurasma Hamra Yati, Tim Nusantara Sehat Indonesia.
Hamra berbagi pengalaman di daerah pelosok sebagai Tim Nusantara Sehat. Ada juga dr. Aqsha Azhary yang memperkenalkan IMANI sebagai jejaring layanan primer yang di kelolanya. Yang ketiga ada Aditya Septiansyah yang membawa program pencegahan perkawinan anak dari aliansi remaja independen (ARI). Kegatan ini juga melibatkan peserta disabilitas yang berpartisipasi aktif menyampaikan pendapatnya akan pentingnya layanan kesehatan primer untuk disabilitas.
Forum Pemuda dibuka oleh Yelzan Birtanov sebagai Menteri Kesehatan Kazakhstan, Dr. Tedros Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dan Henrietta Ford, Direktur Eksekutif UNICEF, Guilia valesse dari UNFPA, dan Shigeo Katsu Ketua Mahasiswa dari Universitas Nazarbayev.
Dalam talkshow disampaikan bahwa hasil dari refleksi kemajuan selama beberapa dekade terakhir terutama pada kemajuan PHC, penting dipertimbangkan bagaimana pemuda telah terlibat sejauh ini dalam program dan agenda PHC. Ketika berpikir tentang pemuda dalam konteks PHC, harus diakui bahwa pemuda akan menjadi pendorong utama dan pelaksana Deklarasi AA40. Generasi ini telah membuat komitmen lebih dari sebelumnya dalam sejarah untuk memperkuat Pelayanan Kesehatan Primer dan menginspirasi banyak orang untuk datang. Kami menawarkan beberapa refleksi dan pengalaman penting dari para pemuda yang telah terlibat dalam AA40.
Diharapkan dengan adanya forum pemuda dapat memberikan ruang yang bermakna dan menghubungkan kegiatan ini dan konferensi utama, sehingga para pemimpin muda dapat membangun hubungan dengan para pemimpin yang mapan yang diperlukan untuk memajukan PHC dengan cara kolaboratif.
Diskusi dalam forum pemuda telah menggali tentang apa saja tantangan dalam PHC, peran pemuda dalam memperkuat PHC terkait promosi kesehatan, pencegahan, hingga stategi penguatan komitmen dengan bekerjasama dengan stakeholder.
Sebagai perwakilan Nusantara Sehat dari Indonesia, Hamra juga ikut menyumbangkan pendapat dan ide serta pengalamannya dalam memperkuat layanan kesehatan primer di daerah terisolir. Hasil dari kegiatan ini dirangkum dan disampaikan saat konferensi utama. Young Leader Network ini akan terus berkolaborasi dan direncanakan ada pertemuan lanjutan untuk merancang dan menjalan program dalam memperkuat PHC di negara masing-masing.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM