Jakarta, 6 Juli 2018
Anjuran pemerintah agar kental manis tidak dikonsumsi oleh Balita didasari atas tingginya kadar gula yang terkandung dalam produk tersebut. Selain dampak jangka panjang konsumsinya yang dapat mendekatkan anak pada risiko obesitas, diabetes dan penyakit tidak menular lain, dampak jangka pendeknya sebenarnya sering dirasakan namun belum banyak disadari oleh para orang tua, yakni nafsu makan anak yang menurun.
Demikian pernyatan Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwardy, MA, kepada sejumlah media saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Kamis siang (5/7).
“Kita harus menjaga anak-anak ini dari makan-makanan yang terlalu manis, terlalu gurih dan asin, karena mempengaruhi pola maka. Mereka jadi susah (nafsu) makan.” tutur Doddy.
Para orang tua sering beranggapan bahwa Balita tidak mau makan itu tidak menjadi masalah selama mau minum susu. Kita juga menemukan orang tua yang selalu memberikan makanan yang diinginkan atau diminta Balitanya, dengan alasan agar mau makan.
Banyak pula di antara kita yang sering mendengar para orang tua mengeluhkan bahwa Balita sulit makan, apalagi bila diminta mengonsumsi buah dan sayur. Hal ini tidak mengherankan, kata Doddy, bahwa anak-anak menjadi terbiasa mengonsumsi makanan/minuman yang rasanya sangat kuat (terlalu manis, gurih atau asin). Hal ini menyebabkan anak menjadi cenderung kurang menyukai rasa dan aroma alami makanan, terutama sayur dan buah.
“Kita kesulitan mengajarkan anak-anak kita makan buah dan sayur. Jadi itu yang sebenarnya alamiah seharusnya masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga saat kita berikan yang rasanya tidak kuat (buah dan sayur) anak akan menolak.” ungkap Doddy.
Kementerian Kesehatan saat ini memiliki regulasi Permenkes No 30 tahun 2013 yang selanjutnya diamandemen dengan Permenkes No 63 Tahun 2015 yang menetapkan batasan konsumsi gula, garam dan lemak untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM).
Adapun batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula; 2000 miligram natrium/sodium; atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan mengingatnya ingat rumusan G4 G1 L5.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM