Tangerang, 12 Februari 2019
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi tantangan utama di sektor kesehatan. Dari data SUPAS 2015, menunjukan bahwa dari 1000 angka kelahiran di Indonesia, 305 diantaranya ibu melahirkan meninggal. Angka Kematian Ibu menjadi salah satu ukuran indikator suatu bangsa karena menunjukan kesejahteraan suatu bangsa.
Dalam menemukan angka kematian ibu, perlu diperhitungkan dari berbagai faktor penyebabnya, selain faktor akses dan kualitas pelayanan kesehatan, faktor penyebab langsung seperti pendarahan, eklamsi/hipertensi dalam kehamilan, infeksi, aborsi tidak aman, dan penyakit lainnya juga dapat meingkatkan angka kematian ibu.
Kementerian Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya guna menurunkan Angka Kematian Ibu ini. Saat ini angka tersebut sudah dapat ditekan salah satunya dengan pelayanan Antenatal Care (ANC). Akses pelayanan ibu hamil yang memanfaatkan ANC meningkat sebesar 98% dengan 78% persalianan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kirana mengungkapkan hal demikian membuktikan bahwa kualitas ANC di Indonesia sudah berkualitas.
“Tugas kita saat ini adalah bagaimana menjaga agar pelayanan ANC tetap berkualitas” ungkap Kirana, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat pada acara Rakerkesnas (12/2).
Dalam upaya ini, Kemenkes terus meningkatkan keterlibatan lintas sektor guna menurunkan angka kematian ibu dan anak serta pelayanan ANC di fasilitas pelayanan kesehatan. Kolaborasi ini perlu ditingkatkan dalam hal SPM dan penguatan tata kelola pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (Andin)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati,MKM