Jakarta, 20 Februari 2019
Salah satu kunci keberhasilan sebuah kementerian/lembaga ialah ketika peran juru bicara, pejabatnya maupun Humasnya mampu menciptakan dukungan publik ketika menyampaikan informasi maupun fakta yang ada, terlebih ketika dalam situasi krisis komunikasi. Untuk itu komunikasi menjadi hal yang sentral.
Hal ini disampaikan Johan Budi SP, Juru Bicara Presiden RI, saat memberikan materi “Workshop Peningkatan Kapasitas Pejabat dalam Menangani Isu Publik (Media Coaching)” bagi Pejabat Eselon II Kementerian Kesehatan, di Jakarta (19/2).
Semua orang, menurut Johan, bisa menjadi juru bicara, tergantung kemampuan dari masing–masing individu. Sebagai juru bicara, selain menguasai public speaking juga harus memahami persoalan.
“Sebenarnya sudah banyak yang dilakukan Kementerian Kesehatan, capaian atau prestasi itu yang seharusnya disampaikan kepada publik melalui media. Bagaimana kinerja Kemenkes sampai ke publik yang pada akhirnya mendapatkan dukungan sekaligus juga melaksanakan apa yang menjadi kampanye Kemenkes,” kata Johan yang juga pernah berprofesi sebagai wartawan.
Maraknya peredaran berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian juga menjadi perhatiannya. Selama belasan tahun bertugas sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juru bicara Presiden, ia merasakan kemunculan hoaks di media sosial sudah sangat mengganggu kehidupan masyarakat.
“Media sosial saat ini menjadi media penyebaran hoaks. Ini menjadi tugas bapak-ibu sekalian untuk menangkalnya,” tegas Johan.
Pada kesempatan yang sama, drg. Widyawati, MKM Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, menjelaskan, di tengah tantangan era komunikasi disruptif, instansi pemerintah harus membangun komunikasi dua arah dengan publiknya melalui berbagai media.
“Situasi ini tentu membutuhkan kesiapan para komunikator, khususnya para pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan,” terang Widyawati.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 342 Tahun 2007, pejabat yang berwenang memberikan penjelasan secara teknis kepada pers dan masyarakat ialah Menteri Kesehatan dan Pejabat tingkat Eselon I dan II. Oleh karena itu setiap pejabat yang menyampaikan informasi dan keterangan kebijakan/program kesehatan kepada publik berlaku sebagai juru bicara Kemenkes.
Media coaching yang diselenggarakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk memberikan penyegaran bagi Pejabat Tinggi Kemenkes dalam hal public speaking dan seni berkomunikasi dengan media. Kegiatan ini melibatkan praktisi dan profesional dalam bidang kehumasan dan media sebagai pemateri.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (TM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM