Jakarta, 23 April 2019
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gencar lakukan imunisasi rutin lengkap mengingat masih ada anak Indonesia yang imunisasinya belum lengkap. Hal tersebut dikarenakan masih adanya orang tua yang kurang memahami manfaat dan pentingnya imunisasi serta adanya rumor isu negatif tentang vaksin.
Menurut WHO sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap dan bahkan ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali.
Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap cukup banyak. Situasi ini telah berdampak pada munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, campak, dan polio.
Tantangan yang ditemukan salahsatunya masih kurangnya pemahaman tentang manfaat imunisasi dan kerugian ekonomi akibat kecacatan atau kematian yang timbul apabila anak yang berada di lingkungan sekitar tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Kemenkes terus berupaya menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut. Beberapa langkah untuk meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan meluruskan informasi yang tidak benar tentang imunisasi, memobilisasi semua sumber daya yang ada untuk mensosialisasikan manfaat imunisasi, memastikan pelayanan imunisasi mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat, dan meningkatkan pelayanan imunisasi yang bermutu dengan cakupan tinggi dan merata.
Peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk meberikan pemahaman kepada semua pihak bahwa imunisasi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan, dan menghambat KLB.
Selanjutnya untuk memastikan perlindungan terhadap generasi bangsa, hingga tahun 2018 Pemerintah telah memberikan imunisasi lengkap sebanyak 3.99 juta (92,04%), 70.000.000 anak < 15 Tahun Terlindungi dari Polio, 35.3 juta anak di Pulau Jawa dan 23,4 juta anak di luar Pulau Jawa terlindungi dari Rubella dan Campak.
Berkaitan dengan hal itu, Kemenkes akan melaksanakan peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) yang jatuh setiap minggu ke-4 bulan April. Tema tahun ini “Imunisasi Lengkap Indonesia Sehat”. Tujuan PID kali ini untuk menunjukkan nilai penting dan manfaat imunisasi untuk kesehatan anak-anak dan masyarakat dunia, mengatasi kesenjangan cakupan imunisasi melalui peningkatan investasi program, dan menyampaikan bahwa imunisasi rutin lengkap merupakan dasar untuk kesehatan yang kuat.
Pekan Imunisasi Dunia ini diprakarsai pada World Health Assembly pada Mei 2012. Sampai saat ini PID telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara melalui pelaksanaan berbagai kegiatan.
PID tahun ini semua sektor (LSM, perguruan tinggi dan organisasi profesi, tokoh agama dan tokoh masyarakat, jurnalis/media, masyarakat, dan dunia usaha) harus menggerakkan semua sumber daya yang ada dan kreativitas masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting dan manfaat imunisasi rutin lengkap.
Advokasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di antaranya dapat dilakukan dengan seminar yang membahas tentang pentingnya imunisasi dalam mencegah KLB, kecatatan, dan kematian akibat PD3I.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi rutin lengkap di tatanan penentu kebijakan serta masyarakat, maka kegiatan advokasi dapat dilakukan dengan mobilisasi massa. Hal itu dapat dilakukan melalui pemanfaatan acara senam sehat di fasilitas umum, lapangan, halaman kantor.
Peringatan PID ini dilakukan di seluruh daerah pada akhir pekan bulan April 2019. Kemenkes mengajak organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk turut serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM