Madinah, 14 Juli 2019
Sebanyak 119 kloter asal 13 embarkasi di Indonesia hingga Minggu (14/7) pukul 10.00 WAS sudah memasuki Kota Madinah Arab Saudi. Seluruh aktivitas haji di kota Nabi ini terpusat di Masjid Nabawi. Begitupun yang dilakukan oleh para jemaah haji Indonesia, umumnya mereka fokus untuk mengerjakan ibadah arbain.
Namun sayangnya, petugas kesehatan haji beberapa kali menemukan jemaah haji yang tidak mengenakan alas kaki ketika tengah beraktivitas keluar pondokan (misal ke Masjid Nabawi). Beberapa jemaah didapati tidak mengenakan sandal terutama usai sholat dan ingin kembali ke hotelnya.
Beragam sebab dan alasan dikemukakan; karena terburu-buru berangkat, terbawa oleh teman/keluarga atau lupa tempat menyimpannya. Padahal alas kaki seperti sandal atau sepatu berguna untuk menjaga kaki dari panasnya jalanan atau lantai pelataran Masjid Nabawi.
Tanpa disadari, kelalaian para jemaah haji ini dapat berakibat kakinya bisa melepuh dan luka. Jika kondisinya parah, perlu perawatan serius, maka jemaah tidak dapat berjalan normal untuk beberapa hari. Akibatnya menyulitkan jemaah sendiri dalam beribadah haji.
“Dari laporan di lapangan, TPP dan TGC sering ketemu jemaah yang tidak bersendal. Ini berisiko buat jemaah,” ucap dr.Linda Sunarsih, Koordinator Tim Promotif Preventif (TPP) 2019.
TPP dalam menjalankan tugasnya dibekali dengan perlengkapan alat pelindung diri (APD) seperti masker, semprotan dan sandal. Khusus sandal, juga dititipkan ke Tim Gerak Cepat (TGC). APD ini akan diberikan secara selektif kepada jemaah ketika ditemukan mereka tidak menggunakan APD dengan lengkap.
Tatkala dijumpai jemaah yang tidak memakai masker maka akan diingatkan untuk mengenakan atau diberikan masker. Apabila berpapasan dengan jemaah yang kehilangan sandalnya, maka TPP atau TGC segera memberikannya. Gratis tanpa dipungut biaya. Semua disediakan Kemenkes untuk jemaah haji Indonesia yang membutuhkan.
“Sandal dibeli dari dana Kemenkes sebagai komitmen Kemenkes dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji,” jelas Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.
Melihat kasus kehilangan sandal ini masih kerap terjadi, maka jemaah haji diimbau untuk:
1. Pakai selalu alas kaki (sepatu/sandal), terutama saat keluar pondokan.
2. Bawa tas kecil/kantong kresek untuk menyimpan alas kaki.
3. Letakkan alas kaki di tempat penitipan dan ingat nomor raknya. Bawa dan letakkan di dekat posisi kita sholat.
4. Bawa sendiri alas kaki dan jangan titipkan pada teman atau keluarga.
5. Gunakan sandal jenis selop ketimbang sandal jepit agar tidak terjadi iritasi pada kaki.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.