Madinah, 23 Juli 2019.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah hari ini (23/7) menerima kedatangan perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Madinah. Delegasi Kemenkes Madinah dipimpin oleh dr. Bader Al Jeehany selaku Direktur Edukasi Kesehatan. Ia didampingi oleh empat orang jajaran Kemenkes, baik dari Madinah maupun dari Kemenkes pusat di Riyadh Arab Saudi.
Kehadiran jajaran Kemenkes Arab Saudi ini untuk berkoordinasi dengan pihak KKHI Madinah sebagai representasi Kemenkes Indonesia dalam hal penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2019. Dalam pertemuan tersebut, rombongan diterima oleh Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Indro Murwoko, Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah, dr. Edi Supriyatna, MKKK dan beberapa petugas kesehatan KKHI Madinah. Kedua belah pihak melakukan pertemuan secara langsung maupun melalui sambungan teleconference.
Saat teleconference berlangsung, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, yang berbicara langsung dari Jakarta menyampaikan apresiasi Pemerintah Indonesia kepada Kerajaan Arab Saudi atas bantuan dan kerja sama yang telah dilakukan selama ini.
“Terima kasih anda sudah datang ke klinik kami. Apresiasi kami terhadap Kemenkes Madinah atas kerjasamanya,” ujar Eka kepada dr. Bader dan tim.
Selanjutnya secara khusus, Eka menyampaikan kendala yang masih dialami petugas kesehatan haji Indonesia. Untuk itu ia meminta kepada Bader agar petugas kesehatan bisa diberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas terutama saat melakukan upaya edukasi kesehatan di beberapa lokasi di wilayah Madinah, seperti hotel, bus, masjid dan bandara.
“Kami butuh kemudahan perizinan agar petugas kesehatan Indonesia bisa masuk ke hotel menyampaikan promosi kesehatan dan untuk menempelkan poster-poster kesehatan. Begitu juga di luar Masjid Nabawi,” kata Eka.
“Kami memiliki jumlah jemaah haji yang sangat banyak. Kami juga mempunyai lebih dari 300 petugas haji [non kloter] di Madinah dan Makkah. Kami bekerja keras untuk memberikan layanan dan promotif preventif,” imbuh Eka.
Menanggapi permintaan tersebut, Bader berjanji kepada Kapuskes Haji akan mendiskusikannya lebih lanjut bersama perwakilan Kemenkes Indonesia yang mengikuti pertemuan tersebut dan juga pihak internal mereka khususnya Kemenkes Arab Saudi.
“Saya dan tim akan berdiskusi dengan tim anda [KKHI Madinah]. Besok kami juga akan menuju Riyadh untuk membahas hal ini,” jelas Bader.
Pertemuan kedua pihak dilanjutkan dengan penyampaian paparan mengenai program kesehatan haji Indonesia yang telah dan sedang dilakukan. KKHI Madinah menyampaikan sejumlah kegiatan dalam rangka memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada 231.000 jemaah haji Indonesia. Upaya tersebut didukung dengan sumber daya yang memadai mulai dari fasilitas kesehatan, sarana prasarana, petugas hingga Siskohat Kesehatan.
Menutup pertemuan tersebut, pihak Kemenkes Madinah dan Kemenkes pusat berulang kali melontarkan pujiannya terhadap upaya menjaga kesehatan jemaah haji yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya Kemenkes.
“Masya Allah, tim anda ada dimana-mana. Negara anda yang terbaik yang pernah saya ketahui,” ucap dr. Khaled.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.