Yogyakarta, 21 Juni 2022
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono didampingi Direktur Eksekutif Global Fund, Peter Sands meninjau langsung pelayanan kesehatan primer di Puskesmas Banguntapan I, Bantul, Yogyakarta pada Selasa (21/6).
“Sebuah momentum yang sangat strategis karena saya dan Wakil Menteri Kesehatan RI bisa langsung datang untuk melihat kolaborasi antara layanan kesehatan dan Komunitas dalam menanggulangi HIV dan TB,” kata Peter.
Bersama rombongan, Peter meninjau layanan kesehatan mulai dari registrasi pasien, ruang obat, ruang laboratorium, ruang pemeriksaan TB-HIV, dan poli lansia untuk melihat langsung layanan kesehatan, inovasi, tantangan serta kendala yang dihadapi fasyankes dalam melayani TB-HIV di wilayahnya.
Saat berbincang dengan tenaga kesehatan, komunitas dan penyintas, diketahui bahwa tantangan utama yang dihadapi dalam penanggulangan TB dan HIV adalah kentalnya stigma di masyarakat pada dua penyakit tersebut. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas hidup penderita, tak jarang mereka stress dan putus asa. Saat fase ini, support dari orang terdekat sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan.
“Perawatan TB membutuhkan waktu yang sangat lama. Butuh dukungan dari berbagai pihak agak pengobatan mereka selesai sampai tuntas,” ungkap Peter.
Pengobatan TB membutuhkan waktu setidaknya 6 bulan. Selama periode pengobatan, penderita harus rutin minum obat. Tidak boleh terputus. Sebab, pengobatan TB yang tidak sampai tuntas dapat menyebabkan TB Resisten Obat.
“Bersama dengan beberapa partner termasuk Indonesia, kita berkomitmen untuk menanggulangi TB dan malaria. Melawan penyakit harus diikuti dengan teknologi yang mumpuni dan edukasi untuk menghilangkan stigma di masyarakat,” lanjut Peter.
Peter mengapresiasi layanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Banguntapan I, kolaborasi lintas bersama ini diharapkan terus berlanjut untuk mencapai target eliminasi TB di tahun 2030.
“Terima kasih kepada tenaga Kesehatan, komunitas dan penyintas. Diharapkan kolaborasi antara Global Fund dengan Kementerian Kesehatan dan layanan kesehatan bisa terus berlanjut,” harapnya.
Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mendapatkan bantuan pendataan untuk penanggulangan TB sejak tahun 2021. Di tahun 2021, Yogyakarta mendapatkan alokasi pendanaan dari Global Fund sebesar 3,4 milyar rupiah, tahun 2022 menjadi 2,8 milyar rupiah.
Alokasi tersebut selanjutnya didistribusikan ke Kabupaten/Kota di Yogyakarta. Kabupaten Bantul di tahun 2021, mendapatkan 583 juta rupiah, tahun 2022 jadi 284 juta rupiah.
Untuk Puskesmas Banguntapan I di tahun 2022 mendapatkan alokasi bantuan dana sebanyak 9,4 juta rupiah. Dana tersebut telah digunakan untuk pengembangan program penanggulangan TB di wilayah Puskesmas Banguntapan I seperti Program Keliling Dusun, Gardu Batuk, Dan berbagai kegiatan komunitas di fasyankes.
“Terima kasih Puskesmas Banguntapan 1 yang sudah menjalankan beberapa model layanan kesehatan untuk TB,” ucap Wamenkes.
“Program ini harus ditingkatkan dengan bekerjasama dengan komunitas, karena mereka sangat membantu tugas ini. Untuk memperkuat jangkauan, peran lintas sektor sangat penting untuk mencapai eliminasi TB Tahun 2030,” harap Wamenkes.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM