Indonesia mendorong Peran Islamic Developmet Bank (IDB) dan Sekretariat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam menggerakan kerjasama antara negara anggota, khususnya dalam hal mobilisasi sumber dana, para ahli dan sumber daya lainnya dalam upaya pelaksanaan OIC Strategic Health Programe of Action (SHPA) 2014 – 2023.
Demikian pernyataan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Ms.c, Ph.d ketika membuka Forum Pertemuan 8th Steering Committee on Health (SCH) dan 1st Lead Country Coordinators Meeting (LCCM) dalam rangka implementasi SHPA di Jakarta, Selasa (25/3).
Pertemuan terbatas yang berlangsung selama dua hari (25 – 26 Maret 2014), diikuti delegasi dari 10 negara anggota Komite Pengarah Bidang Kesehatan yaitu Indonesia, Khazakstan, Turki, Malaysia, Mesir, Sudan, Arab Saudi, Oman, Djibouti dan Guinea.
Pertemuan dihadiri perwakilan Sekretaris Jenderal OKI dan 7 Organisasi Internasional yaitu The Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC), Ministerial Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation (COMSTECH), Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Global Fund to Fight Aids, TB, Malaria (GF ATM), The United Nation Population Fund (UNFPA), World Health Organisation (WHO) dan Islamic Development Bank (IDB).
“Dalam memastikan pelaksanaan SHPA, perlu mengutamakan strategi, target dan tindakan dan menggabungkannya dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional. Selain itu harus melibatkan tidak hanya organisasi pemerintahan, tetapi juga pihak swasta, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pelaksanaan SHPA dilaksanakan tepat waktu,” jelas Ali Ghufron.
Lebih lanjut Ali Ghufron menjelaskan 4 kunci utama dalam pelaksanaan SHPA yaitu mekanisme implementasi yang jelas, mobilisasi sumber daya dan mekanisme finansial, strategi komunikasi serta mekanisme evaluasi.
Wamenkes berpendapat bahwa pertemuan ini merupakan ajang yang sangat penting, mengingat SHPA sudah dikemukakan pada pertemuan Menteri Kesehatan OKI ke-4 bulan Oktober 2014 dan disepakati agar segera dilaksanakan.
Selain sebagai tuan rumah pertemuan, Indonesia juga sebagai pemimpin sidang. Sementara wakilnya dari Negara Afrika dan Arab. Hal ini didasarkan atas terpilihnya Indonesia sebagai Ketua OKI di Bidang Kesehatan periode 2013 – 2015.
Pertemuan membahas 6 tematik SHPA dan negara yang terpilih menjadi leading country ialah : Health System Strengthening (Khazakstan), Disease Control (Turki), Maternal Newborn Child Health Nutrition (Indonesia), Medicines, Vaccines & Medical Technologies (Malaysia), Emergency Health Response & Intervension (Oman) dan Information, Research, Education & Advocacy (Mesir).
Isu penting lainnya yang dibahas antara lain Status Implementasi keputusan Pertemuan Menteri Kesehatan Islam ke-4 bulan Oktober 2014, Implementasi SHPA 2014 – 2023 dan laporan perwakilan negara yang menjadi pionir pelaksanaan program tersebut, kemandirian produksi Obat dan Vaksin, Pembentukan Unit Implementasi Keseahatan OKI (Health Implementation Unit OIC), serta Program Kesehatan bagi Jamaah Haji dan Umrah.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.