Palangkaraya, 15 Oktober 2015
Hari ini Menkes Prof. dr. Nila F. Moeloek melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sejumlah lokasi pelayanan kesehatan ditinjau Menkes untuk memantau upaya pemberian pelayanan kesehatan serta pengendalian kabut asap di daerah ini.
Lokasi yang pertama kali dikunjungi adalah rumah singgah milik Dinas Sosial di daerah Rajawali. Dalam kondisi biasa, rumah singgah digunakan untuk warga setempat yang memiliki masalah kesejahteraan sosial seperti anak jalanan, korban kekerasan, orang tua, dan lain-lain. Namun selama darurat kabut asap, rumah singgah di Palangkaraya digunakan untuk menjadi rumah tinggal sementara bagi bayi dan anak-anak yang terkena dampak asap.
“Saya hargai sekali kerja sama lintas sektor yang bagus. Kami tentu di Kementerian Kesehatan tak punya rumah singgah seperti ini, Kementerian Sosial yang punya. Ini tempat untuk mereka yang mengalami kekerasan, kemudian bisa dipakai untuk keadaan darurat seperti ini,” kata Menkes.
Di dalam rumah singgah tersedia dokter umum yang siaga dan siap merujuk ke dokter spesialis di rumah sakit bila diperlukan. Selain itu, ada juga tenda isolasi darurat milik Kemenkes yang biasa digunakan untuk bencana. Tenda isolasi berisi 3 tempat tidur orang dewasa ini dilengkapi pendingin udara dan kedap asap.
Saat Menkes Nila mengunjungi rumah singgah ada seorang bayi berusia 3 minggu. “Bayi sesak lalu ke rumah sakit. Begitu membaik tentu tidak baik pula terus-terusan di rumah sakit jadi dibawa dan kita coba bantu di sini,” lanjut Nila.
Pada kesempatan tersebut, Menkes mengimbau masyarakat di seluruh daerah yang terpengaruh asap untuk tidak ragu mengunjungi Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas lainnya seperti posko kesehatan dan rumah singgah serta tenda-tenda darurat.
“Kalau masyarakat memerlukan kita sudah sebar luaskan silakan datang. Bagi masyarakat yang merasa perlu ini ada tenda isolasi, ada rumah singgah, rumah sakit, ada puskesmas, silahkan untuk datang,” tegas Menkes.