Hari ini (23/9), Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menutup rangkaian Kunjungan Pertukaran Pembelajaran untuk Pengembangan Sanitasi Pedesaan Asia Timur (Regional Knowledge Exchange Visits on Scaling up Sanitation in East Asia) di Solo. Acara berlansung sepekan dari tanggal 17 – 23 September 2011.
Kegiatan bentuk penyelenggaraan Workshop Regional Pertukaran Pembelajaran Pengembangan Program Sanitasi Pedesaan difasilitasi oleh Water and Sanitation Program (WSP). Acara ini diikuti 7 Negara Asia Timur dan 3 negara selain Asia Timur yaitu Amerika, Afrika dan India,
Dalam sambutan penutupannya Prof. Tjandra menyatakan, Kementerian Kesehatan dalam skala program, memiliki peran dan tanggung jawab sebagai Leading Sector Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Oleh karena itu, STBM yang diberlakukan sejak tahun 2008 dilaksanakan terintegrasi dengan proyek sanitasi yang dikelola pemerintah maupun agen pembangunan lainnya.
“Peran dan tanggung jawab semua pihak dalam pengembangan sanitasi pedesaan yang efektif, produktif dan efisien sangat dibutuhkan”, ujar Prof. Tjandra.
Prof. Tjandra mengatakan, program sanitasi pedesaan ini dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan fokus penguatan pada peningkatan demand di masyarakat, perbaikan supply sanitasi dan penciptaan lingkungan yang mendukung sehingga tercipta interaksi demand dan supply melalui mekanisme pasar yang telah dilaksanakan di beberapa negara di Asia Tenggara dan Pasifik.
Menurut Prof. Tjandra, Kunjungan Pertukaran Pembelajaran untuk Pengembangan Sanitasi Pedesaan Asia Timur ini cukup penting dan sangat strategis, guna mengokohkan kemitraan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara Asia Timur maupun dengan agen pembangunan lainnya dalam pengembangan program sanitasi pedesaan.
Rangkaian kegiatan workshop ini adalah langkah awal untuk sampai pada hasil pekerjaan yang diharapkan. Peserta telah mendapat pembelajaran–pembelajaran dari pelaku sanitasi daerah maupun permasalahan telah terpapar melalui kunjungan lapangan pada tanggal 19 – 21 September 2011 ke provinsi Jawa Timur (Pacitan dan Ngawi) dan provinsi Jawa Tengah (Wonogiri, Grobogan dan Klaten), terang Prof. Tjandra.
Pemerintah mengapresiasi peran dan partisipasi peserta melakukan serangkaian kegiatan dalam pengembangan program sanitasi pedesaan Asia Timur dengan mengambil tempat di Indonesia.
Prof. Tjandra berharap, semua pihak terus bergerak hingga tercapainya target di masing-masing negara terhadap fasilitas Sanitasi dasar sesuai target MDG’s pada tahun 2015.