Pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta setara dengan rumah sakit di luar negeri. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu buang uang untuk berobat ke luar negeri.
Demikian pernyataan pakar bedah jantung dari AS yang juga Chairman Board of Directors International College Angiologi New York Amerika, Prof John B Chang, saat mengunjungi RSJPD Harapan Kita, di Jakarta, Kamis (22/9), sebagaimana dikutip dari Antara.
Sebagai dokter bedah nomor satu di Amerika, Prof Chang, akan menginformasikan apa yang dilihat di RSJPD Harapan Kita, baik soal kualitas dokter maupun peralatan yang dimiliki rumah sakit ini. “Saya akan mengajak dokter di Indonesia, dan dokter seluruh dunia untuk berkolaborasi soal riset, pelayanan, maupun bidang lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut RSJPD Harapan Kita, dr. Hananto mengatakan, menjelaskan masyarakat tidak perlu berlaku boros karena harus membawa keluarganya berobat keluar negeri. “Pelayanan di sini sudah setara dengan rumah sakit di luar negeri. Malah biayanya lebih murah,” jelas dr. Hananto.
Ditambahkan dr. Hananto, sebagai Pusat Jantung Nasional, RSJPD Harapan Kita telah mampu melayani berbagai jenis tindakan operasi sehingga pasiennya tidak perlu dirujuk ke luar negeri. Rumah sakit rujukan penyakit jantung tingkat nasional ini pun melayani seluruh masyarakat, tidak melihat miskin atau kaya. Bahkan jauh sebelum ada program Jamkesmas, juga sudah melayani program charity (sosial) bekerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia, program sosial televisi swasta, dan lembaga lainnya.
“Kami mampu melakukan operasi dari A sampai Z. Mau ganti katup sampai dua katup juga bisa. Bahkan, perbaikan pembuluh darah aorta yang robek tanpa operasi pun hanya bisa dilakukan di RS Jantung Harapan Kita,” katanya.
Dr Hananto manyatakan, RSJPD Harapan Kita sudah sering melakukan operasi jantung pada anak-anak. Kasus yang sering terjadi adalah karena bawaan sejak lahir, antara lain seperti kebocoran atau tidak terbentuknya salah satu pembuluh jantung.
Menurut dr. Hananto, biaya operasi bedah jantung di sini, relatif murah. Berdasarkan catatan yang ada, biaya operasi jantung mulai dari Rp40juta-an sampai ratusan juta rupiah. Operasi bypass jantung dan katup jantung misalnya mencapai Rp40juta hingga Rp45 juta. Operasi koreksi jantung bawaan pada anak bisa mencapai Rp200 juta.
“Bagi pasien Jamkesmas, seluruh biaya ditanggung pemerintah melalui Program Jamkesmas. Pasien yang tidak punya Jamkesmas tetapi memiliki SKTM (surat keterangan tidak mampu) dan setelah diteliti benar-benar miskin maka mendapat bantuan 50 persen,” tambahnya.
Tidak hanya berobat di RSJPD Harapan Kita, penderita jantung dapat mendatangi RS yang sudah memberikan pelayanan jantung. Ada RS di 12 kota yang sudah menjalin kerjasama penanganan penderita jantung, yaitu Semarang, Surabaya, Jakarta, Palembang, Padang, Bali, Yogayakarta, dan kota besar lainnya.
“Di Jakarta, RSJPDHK sudah menjalin jaringan dengan lima rumah sakit yakni RS Fatmawati, RS Tarakan, RS Haji, RS Cengkareng, dan RS Pasar Rebo. Walaupun pendeteksi berada di RS Pasa Rebo namun kita tetap monitor melalui alat yang dipasang di sana dan langsung bisa dilihat di RSJPD Harapan Kita. jadi tak usah khawatir,” terang dr. Hananto.
Sementara itu, terkait penggunaan alat-alat canggih untuk operasi jantung, ada pendampingan yang dilakukan oleh ahli dari luar negeri itu. Pertama mereka melatih, melihat kita bekerja, dan mengevaluasi. Rumah sakit yang bekerjasama dengan RSJPD Harapan Kita antara lain, Seoul University Hospital, Singapore General Hospital, Cardiovaskular Hospital Osaka, Jepang, Institute Jantung Negara Malaysia, sejumlah rumah sakit di Eropa dan Australia, tambah dr. Hananto.
“Jadi, pasien tidak perlu dibawa ke luar negeri. Jika diperlukan kami akan mengundang ahli-ahli untuk membantu kami di sini. Karena itu, RS Jantung Harapan Kita sebagai Pusat Jantung Nasional dan menjadi rujukan penyakit jantung nasional,” tegasnya.