Kemenkes membentuk suatu program penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim dengan jumlah dan jenis tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer (puskesmas) di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) serta dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota, yang disebut Nusantara Sehat (NS).
Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek pada acara penutupan pelatihan dan pelantikan Tim Nusantara Sehat Batch 5 Tahun 2016 di Pusdikes Kodiklat TNI AD, Jakarta Timur, Jumat (25/11). Pada acara hari ini dilantik berjumlah 261 peserta Peserta NS Batch V, terdiri dari 20 analis laboratorium, 47 bidan, 9 dokter gigi, 7 dokter, 45 perawat, 30 tenaga farmasi, 42 tenaga gizi, 32 tenaga kesehatan lingkungan, dan 30 tenaga kesehatan masyarakat.
Menkes mengatakan pengiriman tenaga kesehatan berbasis tim ke DTPK dan DBK dilakukan agar masyarakat di seluruh Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, umumnya mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan primer yang berkualitas, karena berbagai macam tantangan baik faktor geografi, topografi, cuaca, transportasi, akses komunikasi, tingginya tingkat kemiskinan penduduk, dan berbagai masalah sosial lainnya. Selain itu, tantangan dalam hal Sumber Daya Manusia juga masih harus diselesaikan, baik jumlah maupun kualitas.
“Tujuan dari program NS, selain untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di DTPK dan DBK, juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi”, ujar Menkes.
Program Nusantara Sehat diawali dengan kajian tentang distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Salah satu rekomendasinya adalah penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu akan lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kemenkes mengharapkan Program Nusantara Sehat dapat menjadi mekanisme efektif untuk memperkuat pelayanan primer, terutama di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Sejak tahun 2015 Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program Nusantara Sehat, dimana telah ditempatkan 694 tenaga kesehatan, terhimpun dalam 120 tim, yang tersebar di 15 Provinsi, 48 Kabupaten/Kota, di 120 Puskesmas. Tahun 2016 Kementerian Kesehatan telah menempatkan 466 Tenaga Kesehatan yang tersebar di 84 Puskesmas dan 16 Provinsi.
Pada kesempatan tersebut Menkes berharap Tim NS yang telah diberikan pembekalan agar memiliki mental yang kuat dan dapat beradaptasi dengan lingkungan dan alam sekitarnya dimana mereka ditempatkan. Pembekalan merupakan salah satu modal dalam menyelesaikan masalah yang akan dihadapi nantinya oleh para tenaga kesehatan di tempat penugasan.
Selain itu, kepada seluruh tenaga kesehatan yang dilantik Menkes menghimbau agar tidak perlu gentar dan ragu menghadapi tugas yang baru, dan juga tempat tugas yang baru.
“Jadikanlah tugas ini sebagai pengalaman dan pengenalan terhadap Indonesia bahwa Indonesia ini negara yang luas, indah, kaya akan budaya dan juga tentu memiliki masalah kesehatan yang komplek pula”, tambah Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.