Banten, 30 Juni 2017
Menjelang arus balik usai mudik lebaran, hal yang biasa dikhawatirkan oleh pemudik adalah kemacetan yang terjadi di beberapa jumlah titik di jalur darat. Selain mengantisipasi kemacetan lalu lintas, para pemudik perlu menjaga kondisi kesehatan tubuh pada saat di perjalanan.
Tahun ini, tingkat kecelakaan yang terjadi pada saat mudik lebaran turun signifikan. Kondisi ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Polri, Kemenkes, Kemenhub dan Jasa Marga.
“Tadi melihat kondisi perjalanan di Cikopo, disampaikan tahun lalu yang meninggal akibat kecelakaan berjumlah 42 orang, sekarang sekitar 9 orang. Terlihat sudah ada pengaturan yang baik. Untuk tahun yang akan datang tentunya Pemerintah lebih meningkatkan kewaspadaan lagi untuk mempersiapkan arus mudik ini,” jelas Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten (30/6).
Di Merak, pos kesehatan dan tenaga kesehatan siaga selama 24 jam. Biasanya warga mengeluhkan tidak enak badan karena mabuk laut setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.
Selain menyiagakan pos kesehatan, RS di Banten semua siap untuk melayani rujukan pada saat ada pemudik yang harus dirujuk ke RS terdekat.
Pelabuhan Merak menjadi perhatian Menkes mengingat tingginya jumlah masyarakat yang melintasi wilayah ini. Menkes berpesan agar masyarakat dapat menggunakan pos kesehatan untuk memastika perjalanan kembali ke kota berjalan lancar.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 3826 pos kesehatan di seluruh Indonesia. Pos kesehatan ini dibentuk oleh Dinas Kesehatan setempat. Berdasarkan laporan sementara, jenis penyakiy yag banyak dikeluhkan masyarakat adalah adalah hipertensi, ISPA, sakit Maag, dan kelelahan.
“Yang saya khawatirkan kepada pemudik terutama pengemudi adalah penyakit hipertensi dan kelelahan. Saya mengharapkan pemudik dan pengemudi dapat memanfaatkan rest area dan pos kesehatan yang telah tersedia untuk cek hipertensi dan istirahat minimal 4 jam setelah berkendara,” pesan Menkes.
Khususnya kepada pemudin yang menngunakan sepeda motor, Menkea menegaskan agar berhati-hati. “Kecelakaan motor jauh lebih banyak dan kejadian anak Balita meninggal terkena hipotermi/kedinginan disebabkan anak tersebut kedinginan dan orangtuanya tidak mengetahui,” tutur Menkes.
Selain menggunakan pos kesehatan yang tersedia, masyarakat juga dapat memanfaatkan call center PSC 119 terkait dengan kecelakaan dan sakit yang dapat di rujuk ke RS terdekat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Posko Mudik melalui email poskomudikkemenkes@gmail.com, dan Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH