Madinah, 28 Juli 2017
Hujan debu iringi kedatangan jemaah haji gelombang pertama yang mendarat di Bandara Prince Muhammad Bin Abdul Aziz Internasional Madinah. Debu beterbangan mengikuti arah angin ditambah suu panas 44 derajat celcius menerpa jemaah haji yang akan menaiki bus usai pesawat mendarat.
Jemaah di sambut oleh Konsulat Jenderal Jeddah Muhammad Heri Syarifudin berserta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, di antaranya Kabid Kesehatan Haji Arab Saudi dr. Etik Retno Wiyati, MARS.
Dalam sambutanya Duta Besar RI di Arab Saudi yang diwakili Sunarko, mengingatkan agar jemaah haji gembira karena dapat melaksanakan ibadah haji.
Ia mengatakan fokuskan pikiran dan hati untuk ibadah haji. Siapkan kekuatan fisik, jaga kesehatan dengan makan dan istirahat yang cukup dan jangan memaksanakan diri aktifitas fisik, bila kesehatan tak memungkinkan.
“Jemaah Indonesia terkenal tertib, guyub, kebersamaan harus tetap dijaga dengan baik. Menjaga diri dan kekompakan, sehingga memperoleh haji yang mabrur,” ujar Sunarko.
Kedatangan kloter pertama Medan 1, kata Sunarko, berjumlah 393 jemaah, dengan 66,8 % jemaah berisiko tinggi (risti). Mereka yang menggunakan gelang warna hjiau 18 orang, menggunakan gelang warna kuning 168 orang dan gelang warna merah 78 orang, total risti 264 orang.
Untuk mengantisipasi kondisi kesehatan yang memburuk kepada jemaah risti, ketika berada di Bandara sudah mendapat penjelasan menjaga kesehatan oleh Tim Promotif dan Preventif. Mereka yang menggunakan gelang merah harus kontrol ke dokter TKHI 2 hari sekali, jemaah yang menggunakan gelang kuning harus kontrol ke dokter 3 hari sekali, sedangkan jemaah yang menggunakan gelang warna hijau harus kontrol ke dokter 5 hari sekali.
Ketika masih berada di Bandara, jemaah juga mendapat penjelasan oleh tenaga kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Jemaah juga mendapat penanganan khusus terkait dengan kelelahan tubuh setelah naik pesawat selama 9 jam.
Khusus bagi beberapa jemaah haji yang tidak mampu berjalan, petugas menyiapkan kursi roda untuk membantu melanjutkan perjalanan menggunakan Bus.
Bahkan, Maryanih, petugas kesehatan memberi dukungan dan ketenangan dengan memeluk jemaah haji wanita yang tiba-tiba merasa sedih, menangis dan mengeluarkan air mata. Maryanih juga melakukan tensi tekanan darah.
Selanjutnya jemaah akan menempati pemondokan di sektor 2 Madinah. Saat ini pelayan sektor sudah siap menyambut di Hotel Surfa Jadid, Simaliyah, termasuk Tim Gerak Cepat (TGC). Mereka diingatkan agar tidak berebut kamar, menempati kamar sesuai yang sudah ditetapkan.
“Setelah sampai hotel langsung istirahat, makan dan beribadah sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Jika keluar ruangan biasakan menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, alas kaki, payung atau topi. Jangan lupa sering minum untuk menghindari dehidrasi,” ujar dr.Etik.
Mengingat suhu yang tinggi kisaran 44-47 derajat celcius, kelembaban 6 persen, sementara di Indonesia kelembapan 65 persen, maka di Arab Saudi terasa panas, kering dan tak berkeringat. Ini yang harus diwaspadai dengan sesering mungkin minum air putih.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH