Makkah, 22 Agustus 2017
Pasien dari PDG 1 sudah didiagnosis fibrosarkoma dengan diduga metastasis ke tulang dan paru, sejak dari tanah air. Bahkan, pasien sudah mendapat radiasi pada tulang belakang sebanyak 5 kali.
Sampai di Madinah pasien di rujuk ke KKHI madinah, ternyata terdapat cairan di pleura ( selaput yang melapisi paru) kemudian dilakukan punksi atau pengaliran cairan dari pleura.
Demikian penjelasan Kasubsie Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. M. Yanuar Fajar, Sp.P, FISR, 22 Agustus 2017, di Makkah.
Lebih lanjut dr. Yanuar mengatakan, kemudian pasien ikut rombongan jemaah kloter ke Mekah, kemudian masuk KKHI Makkah. Selanjutnya, karena keadaannya, dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi (RSAS). Setelah mendapat perawatan di RSAS, kemudian pasien kembali lagi ke KKHI Makkah untuk mendapat pengobatan secara simptomatik dan dikembalikan ke kloternya.
“Kemungkinan kecil pasien dapat mengikuti prosesi ibadah haji sebagaimana jemaah haji lainnya”, kata dr. Yanuar.
Memang, sejak tiba di Arab Saudi, yang bersangkutan hanya pindah dari rumah sakit ke rumah sakit, sehingga tak dapat melakukan prosesi ibadah haji sebagaimana mestinya jemaah lain.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc, bahwa penanganan pasien seperti di atas tidak dapat dilaksanakan secara maksimal di KKHI, bahkan di RSAS, mengingat kondisinya yang cukup parah dengan keadaan umum yang tidak baik.
“Dinas kesehatan provinsi asal yang bersangkutan musti berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota, agar jemaah haji seperti ini tidak terulang lagi pada tahun yang akan datang”, jelasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH