Madinah, 16 September 2017
Hadapi pulang ke Tanah Air, jemaah haji harus tetap menjaga kesehatannya. Sebab kalau ada jemaah haji yang sakit akan menghambat kepulangan dirinya ke Tanah Air.
Hal ini disampaikan Kasie Kesehatan PPIH Madinah, dr. Edi Supriyatna, MKK pada evaluasi kerja dengan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Se-Sektor 3 Madinah, 16 September 2017.
Menurut dr. Edi, pelayanan kesehatan ibadah haji gelombang kedua, ketika berada di Madinah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jemaah gelombang pertama. Gelombang pertama, ketika jemaah mandarat di Madinah masih dalam keadaan sehat dan segar.
Sedangkan gelombang kedua, jemaah haji yang tiba di Madinah sudah dalam keadaan lelah dan selera makannya menurun. Ada juga jemaah yang sudah kangen keluarga, sehingga sibuk mempersiapkan oleh oleh, tak peduli dengan kelompoknya yang memerlukan perhatian kesehatanya.
Untuk itu, menurut Kasie Kesehatan ini, harus ada upaya dari para TKHI untuk mengajak para Karu, Karom, Ketua Kloter dan petugas lainya bersama sama mengingatkan jemaah menjaga kesehatan yang sebentar lagi akan menuju Tanah Air.
“Jangan sampai ada yang sakit, sebab kalau ada jemaah yang sakit, jemaah tersebut akan ditinggal oleh rombongan kloternya. Mereka akan tetap di Madinah, menunggu sampai sakitnya sembuh”, katanya.
Pada kesempatan tersebut mengemuka beberapa tantangan yang harus mendapat perhatian dan solusi yang cepat berkenaan dengan masalah kekurangan obat di kloter, kekurangan air minum di pondokan dan berkurangnya selera makan jemaah haji.
Beberapa tantangan itu sudah memperoleh solusi dan kesepakatan bersama antara kasie kesehatan dengan utusan peserta TKHI yang menghadiri pertemuan, berupa penjadwalan pengambilan obat dan berkomunikasi dengan berbagai pihak yang bertanggung jawab menyediakan air minum.
Anggota tim promotif dan preventif PPIH Madinah, Prawito yang hadir dalam pertemuan tersebut juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan sebagai syarat pulang ke Tanah Air.
“Jangan memaksakan diri melakukan ibadah sunah yang mengakibatkan jatuh sakit, sehingga tak dapat pulang ke tanah air bersama kloter”, ujarnya.
Pertemuan yang di hadiri oleh wakil 19 kloter TKHI tersebut merupakan pertemuan TKHI pertama setelah pasca Armuna, yang diinisiasi oleh petugas kesehatan di sektor 3 Madinah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH