Nakai, 21 Januari 2018
Sebelum terjadi KLB Campak, Puskesmas Nakai, Distrik Pulau Tiga, Papua, selalu upayakan kelengkapan imunisasi dasar melalui Puskesmas Keliling (Pusling) walaupun terkendala biaya. Wilayah kerja Pusling untuk imunisasi mencakup Eroko, Yakapis, dan Esmapan.
Puskesmas Nakai baru diresmikan pada 2 April 2017. Sebelumnya ada Puskesmas Pembantu (Pustu) yang masuk wilayah kerja Puskesmas Sawa Erma, Distrik Sawa Erma, Papua. Dalam pelaksanaanya saat itu, Pustu Kampung Nakai melayani kesehatan masyarakat termasuk pemberian imunisasi.
“Sebelumnya di sini (Nakai) belum masuk daerah Posyandu tapi daerah Pusling nya Puskesmas Sawa Erma. Jadi di Nakai sebelum ada Puskesmas, pelaksanaan imunisasi dilaksanakan oleh orang Puskesmas Sawa Erma. Sekarang sudah Puskesmas sendiri, imunisasi kita jalan sendri,” kata Kepala Puskesmas Nakai, Frederikurs Kaimeraimu, di Nakai, Minggu (21/1).
Ia menambahkan, Pemerataan imunisasi akan dilakukan melalui Pusling yang mencakup kampung Eroko, Esmapan, dan Yakapis. Pusling melaksanakan pegobatan sambil imunisasi dan dilaksanakan setiap bulan untuk 3 kampung itu. Setiap kampung dilaksanakan sehari, dan berlanjut ke bulan berikutnya.
“Eroko dan Yakapis itu satu trip satu kali jalan. Kalau Esmapan posisinya tersendiri. Jadi kami kembali dari Eroko dan Yakapis, baru kembali ke Sawa Erma, besoknya berlanjut ke Esmapan,” ucap Frederikus.
Tidak hanya imunisasi, para Nakes ke Eroko, Yakapis, dan Esmapan ini juga membuka pelayanan kesehatan secara umum. Namun sampai saat ini masih terkendala biaya untuk bahan bakar minyak (BBM) speed boat, dan masih dalam proses permohonan bantuan kepada pemerintah daerah.
Melalui Posyandu
Selain melalui Pusling, Pemerataan imunisasi dilakukan dengan pembentukan Posyandu. Pembentukan Posyandu atas perintah Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat. Frederikus mengatakan, Dinkes telah memerintahkan kepada kepala Puskesmas di setiap distrik untuk menentukan wilayah Posyandu.
“Yang akan dijadikan wilayah Posyandu Distrik Pulau Tiga adalah Nakai sendri, Aou, Aouap, dan Fumiripits,” kata Frederikus.
Dari Dinkes, kata Frederikus, diperintahkan untuk membentuk kader-kader dari 11 kampung di Distrik Pulau Tiga ini untuk menentukan wilayah Posyandunya. Itu masuk di program tahun 2018.
“Yang sudah masuk daerah Posyandu Distrik Pulau Tiga adalah Kapi, As, Atat, dan Weyo, itu empat kampung dari dulu memang daerah Posyandu,” ucap Frederikus.
Imunisasi Campak Sudah Merata
Terjadinya KLB Campak, Pemerintah Kabupaten Asmat merespon cepat dengan Imunisasi campak. Semua anak di seluruh kampung di Distrik Pulau Tiga telah mendapatkan imunisasi Campak pada awal Jauari 2018.
“Untuk imunisasi campak, sudah semuanya dilakukan di Pulau Tiga ini oleh pemerintah Kabupaten. Semoga campak tidak lagi mewabah di Papua, khususnya di Pulau Tiga ini,” kata Frederikus.
Namun demikian, pada September hingga Desember 2017 belum ada kasus meninggal karena campak. Campak munculnya Januari 2018.
“Yang meninggal karena campak menurut data yang ada di Puskesmas, sudah ada empat orang pada Januari. Satu orang di antaranya sedang di bivak (tempak tinggal sementara saat mencari makanan di hutan) Itu pokoknya bulan januari,” kata Frederikus.
Kasus campak berkelanjutan dari diare, diare tiap tahun itu rutin ada. Jadi, lanjut Frederikus, kami di lapangan itu sudah tahu bahwa Desember itu pasti ada yang menderita diare.
“Setiap tahun pasti diare, dari diare dia berkelanjutan ke campak. Tahun sebelumnya Desember 2016 diare juga, tapi menginjak Januari 2017 tidak ada campak. Jadi kasus campak baru ada tahun ini,” kata Frederikus.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(De)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH