Jakarta, 28 Mei 2018
Menghadapi kemungkinan panasnya suhu udara di tanah suci pada musim haji tahun ini, pemerintah telah menyiapkan lebih kurang 20.000 sandal bagi jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi.
“Selain sandal, tim kesehatan juga akan membagikan payung, masker dan penyemprot air untuk mengantisipasi panasnya cuaca di tanah suci pada musim haji tahun ini”, ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc, di hadapan 780 peserta pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1439H/2018M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (28/5).
Menurut dr. Eka, para jamaah haji seringkali lupa posisi di mana meletakkan sandal saat hendak beribadah di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Tahun ini, jamaah haji Indonesia yang lupa atau kehilangan sandalnya, bisa langsung mendapatkan alas kaki secara gratis dari petugas haji Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jamaah kehilangan sandal dan nekat bertelanjang kaki di tengah cuaca terik di tanah suci.
“Biasanya mereka (jamaah haji) sandalnya ketinggalan. Bahaya, kakinya bisa kepanasan”, ujarnya.
Dijelaskan oleh dr. Eka, bahwa rerata suhu di Tanah Suci pada musim haji mendatang berkisar antara 53 derajat Celcius, hal ini tentu beresiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya luka lepuh bahkan heatstroke.
Risiko kesehatan perlu diantisipasi mengingat kuota jamaah haji Indonesia tahun ini berjumlah lebih kurang sebanyak 221.000 jamaah, yang terdiri dari 204.000 jamaah haji reguler dan 17.000 jamaah haji khusus.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, jamaah yang berangkat ke tanah suci mayoritas masuk kategori berisiko (kesehatan) tinggi dan lanjut usia”, ungkapnya.
Eka menjelaskan, Melihat situasi di tanah suci, lanjut Eka, syarat istitha’ah (mampu) kesehatan jamaah haji menjadi sangat penting. Menurutnya, perjalanan ke Tanah Suci cukup jauh dan membutuhkan stamina yang bugar.
“Apalagi saat berada di Tanah Suci berkumpul jutaan massa dari seluruh dunia dan ibadah haji sarat dengan aktivitas fisik. Hal ini sangat membutuhkan stamina prima dari jamaah,” tandasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM