Jakarta, 5 Juli 2018
Ada yang baru dari penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Kementerian Kesehatan menyiapkan 204.000 kacamata, 20.400 pasang sandal, 204.000 payung, 20.400 box masker, 204.000 tas, dan 20.400 penyemprot air (water spray). Penyiapan alat pelindung diri (APD) ini dalam rangka mengurangi risiko kesehatan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci.
“Seluruh barang akan disimpan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan KKHI Madinah,” jelas kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusuf Singka, di Jakarta (5/7).
Menurut Eka, APD ini akan dibagikan saat tim promotif preventif (TPP) Kemenkes RI bertemu dengan jemaah yang tidak membawa atau menggunakan alat tersebut.
“Selain sandal, tim kesehatan juga akan membagikan payung, masker dan penyemprot air untuk mengantisipasi panasnya cuaca di Tanah Suci,” jelas Eka.
Menurut Eka, para jemaah haji seringkali lupa posisi di mana meletakkan sandal saat hendak beribadah di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Tahun ini, jemaah haji Indonesia yang lupa atau kehilangan sandalnya, bisa mendapatkan alas kaki secara gratis dari petugas haji Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jemaah kehilangan sandal dan nekat bertelanjang kaki di tengah cuaca terik di Tanah Suci.
“Biasanya mereka (jemaah haji) sandalnya ketinggalan. Bahaya, kakinya bisa kepanasan”, ujarnya.
Dijelaskan oleh Eka, bahwa rerata suhu di Tanah Suci pada musim haji tahun ini berkisar antara 53 derajat Celsius. Hal ini berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya luka lepuh bahkan heatstroke.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, jemaah yang berangkat ke tanah suci mayoritas masuk kategori berisiko (kesehatan) tinggi dan lanjut usia,” ungkapnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM