Madinah, 17 Juli 2018
Hari ini, jemaah haji kloter pertama dan kedua dari 4 embarkasi akan tiba di Madinah. Keempat embarkasi tersebut adalah Jakarta, Padang, Solo dan Surabaya.
Mengantisipasi masalah kesehatan jemaah haji (CJH) selama di Madinah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah telah siap bila ada CJH yang memerlukan penanganan kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan, selain fasilitas dan tenaga medis, Kemenkes juga menyiapkan 70 ton obat untuk semua jenis penyakit untuk di KKHI Madinah dan KKHI Makkah.
“Obat untuk rawat inap, rawat jalan dan obat emergensi sudah siap,” imbuhnya.
Ditambahkan Eka, pasien dan keluarganya yang berobat di KKHI akan memperoleh penyuluhan kesehatan oleh tenaga promotif preventif (TPP) yang bertugas di KKHI Madinah. Semua pelayanan baik pengobatan maupun penyuluhan tidak dikenakan biaya.
“Semua pelayanan adalah gratis dan pembiayaannya bersumber dari APBN Kemenkes,” tegas Eka.
Di KKHI Madinah telah siap dengan tenaga medis dan fasilitasnya. Tenaga medis terdiri dari 3 orang manajerial, 3 orang spesialis penyakit dalam, 2 orang spesialis paru, 1 spesialis jantung, 1 spesialis bedah, 1 spesialis saraf, 2 spesialis kedokteran jiwa, 8 orang dokter umum, 1 dokter gigi, 19 perawat, 4 perawat jiwa, 4 apoteker, 1 tenaga kefarmasian, 1 analis laboratorium, 2 ahli gizi, 1 tenaga rekam medik, 1 surveilans, 1 siskohatkes dan 6 sanitarian.
Selain petugas dari Indonesia, Kemenkes juga merekrut tenaga mukimin dan mahasiswa di Saudi sebagai Tim Pendamping Kesehatan (TPK). TPK di KKHI Madinah berjumlah 12 orang yang akan bertugas sebagai pendamping orang sakit.
Fasilitas KKHI Madinah dilengkapi dengan pelayanan medis yang meliputi poliklinik umum atau rawat jalan, poliklinik gigi dan IGD yang terdiri dari 27 tempat tidur, yaitu 7 untuk triase, 11 observasi wanita, dan 9 untuk observasi pria.
Sementara ruang rawat inap terdiri dari rawat inap wanita (3 tempat tidur isolasi dan 4 tempat tidur non-infeksi) dan rawat inap pria (3 tempat tidur isolasi dan 7 tempat tidur non-infeksi).
Adapun untuk rawat inap psychiatry terdiri dari 3 tempat tidur pria, 3 tempat tidur wanita, dan 4 tempat tidur observasi.
KKHI Madinah juga dilengkapi dengan penunjang medis meliputi pemeriksaan laboratorium (hematologi rutin, urin rutin, kimia darah sederhana), pemeriksaan USG, pemeriksaan EKG, dan gizi.
Adapun untuk ambulans 24 jam terdapat 10 unit yaitu dari 3 unit ambulans rujukan, 2 unit ambulans untuk visitasi, dan 5 unit ambulans sektor.
Menjelang kedatangan jamaah haji ke Madinah tim medis dari KKHI Madinah telah melakukan koordinasi dengan rumah sakit di Arab Saudi. Koordinasi ini dilakukan bertujuan untuk meminta bantuan bila ada pasien dari Indonesia yang memerlukan pelayanan rujukan. Ada 7 Rumah Sakit Arab Saudi yang bersedia membantu pemerintah Indonesia dalam melayani kesehatan jamaah haji yaitu 5 RS pemerintah (RS King Fadh, RS Al Anshor, RS Uhud, RS Miqot dan RS wiladah) dan 2 RS Swasta (RS Aldaar dan RS Mouwwasat).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM