Jakarta, 24 Juli 2018
Hari Anak Nasional (HAN) 2018 jadi momen tersendiri bagi setiap orang tua, di mana setiap perayaannya mereka berharap sang anak dapat tumbuh sehat sedari dalam kandungan hingga tua. Salah satu faktor penting dalam menentukan anak sehat adalah dengan imunisasi.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Soedjatmiko mengatakan imunisasi memang ada kaitannya dengan Hari Anak Nasional, karena berkaitan langsung dengan kesehatan anak.
“Seluruh negara melakukan imunisasi rutin dari bayi sampai orang tua. Kesimpulannya vaksin itu bermanfaat, dipakai di seluruh dunia, aman. Jawaban ini saja sudah menjawab hoax-hoax tentang imunisasi, dan yang heboh itu cuma di Indnesia,” katanya pada Temu Media terkait Hari Anak Nasional di Ruang Pers Naranta, Kemenkes, Selasa (24/7).
Ia menambahkan kalau ingin tahu aman tidaknya vaksin, silakan tanya ke bidan yang sering memberikan vaksin dan justru tidak terjadi masalah besar.
“Seluruh dunia melakukan imunisasi, berarti terbukti bermanfaat dan aman,” tegas Soedjatmiko.
Kemudian terkait imunisasi Measles Rubella (MR) yang akan dilaksanakan pada Agustus hingga September tahun ini, Soedjatmiko menjelaskan measles jelas menyebabkan banyak kematian begitupun dengan rubella dan akan menjadi sangat bahaya ketika menular ke ibu hamil.
“Rubella bahaya kalau menular ke ibu hamil dan bayi yang dilahirkan akan menderita kecacatan fisik seperti buta, penyakit jantung bawaan, dan kerusakan otak. Karena itu jadi bahaya,” kata Soedjatmiko.
Untuk mencegah kecacatan tersebut, imunisasi MR menjadi penting dilakukan terlebih untuk menjaga kualitas kesehatan anak.
Selain itu, Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Eni Gustina mengatakan sebagian besar negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah melakukan imunisasi.
Hal itu patut ditiru oleh Indonesia karena sebagian besar anggota OKI adalah negera Islam yang melaksanakan imunisasi. Selain itu juga imunisasi memberikan manfaat bagi kehidupan anak-anak.
Penting Pantau Tumbuh Kembang Anak
Kemenkes gelar HAN 2018 bertema “Anak Indonesia, Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat) dengan subtema “Anak Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat, Tumbuh Kembang Optimal”.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya berupa Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Tempat Penitipan Anak Kemenkes, Bulan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Balita secara Nasional di Puskesmas, Posyandu, PAUD, TK/RA, dan TPA, serta Seminar Anak Genius di gedung Kemenkes pada Selasa (31/7).
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran orangtua, tenaga kesehatan, dan masyarakat akan pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara khusus pada Balita.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM