Makkah, 24 Agustus 2018
“Kami terima kasih kepada Bapak dokter, sudah menolong. Saya tidak tahu bagaimana kalau tidak ketemu pak dokter,” ucap Asma, jemaah asal Batam, sambil terisak.
Ia duduk di kursi roda, wajahnya nampak pucat dan lemas. Tangannya terinfus dirantai rolling door. Tidak ada tiang infus, maka rantai rolling door di dekat escalator building selepas melempar Jamarot, menjadi gantungan untuk infus Asma. Tak ada rotan, akarpun jadi.
Asma sudah lemas setelah selesai melempar Jumrah. Sambil dipapah suaminya, Asma menepi. Tak jauh dari sana, ada pos 4 Tim Gerak Cepat (TGC).
Dokter Alfindy dan anggota TGC yang melihat pasangan ini, segera menjemput Asma dengan kursi roda. Diobservasi, lalu diinfus.
“Ibu Asma kelelahan. Banyak jemaah haji Indonesia yang kelelahan seperti ini. Biasanya mereka kurang minum, tidak sarapan. Setelah diinfus biasanya segar lagi,” jelas dr. Alfindy.
Dr. Alfin menginfus Asma dengan menggantungkan cairan infus di rantai rolling door.
“Kita gunakan apa yang ada saja. Dengan peralatan yang minim untuk hasil maksimal,” kata Alfindy.
Tak jarang Alfindy dan teman-temannya membagikan bekal pribadi mereka untuk jemaah yang ditangani di pos. Kurma, biskuit atau roti untuk mengganjal perut mereka selama jaga 6 jam, biasanya lekas habis dibagikan ke jemaah yang kelelahan.
Pada jemaah yang kelelahan, TGC biasanya melakukan observasi lalu diberikan cairan oralit. Bila dalam setengah jam tidak ada perubahan, jemaah diberikan infus. Jika tidak cukup diinfus, maka jemaah langsung dievakuasi dengan kursi roda ke klinik Arab Saudi yang terdekat. Ada pintu darurat menuju klinik Arab Saudi yaitu dekat Jumrah Aqobah dan Jumrah Ula.
“Kami lakukan ini kepada jemaah seperti ke orangtua sendiri. Kita tidak kenal dengan mereka tapi kami berikan pelayanan sebaik mungkin seperti melayani saudara sendiri,” kata Alfin.
Melihat jemaah yang kembali segar setelah ditangani, menjadi kebahagiaan bagi TGC.
“Ucapan terima kasih dari jemaah yang sudah pulih, menjadi kebahagiaan bagi kami. Sering jemaah juga mendoakan supaya para petugas selalu sehat. Ini sangat mengharukan,” ungkap Alfin.
Sekretaris Jenderal Kemenkes dr. Untung Suseno Sutarjo, MKes menyatakan salut dengan semangat Tim Kesehatan Haji.
“Di lapangan mereka bekerja tanpa mengenal lelah,” kata dr. Untung.
Sekjen Kemenkes sebagai Tim Asistensi melihat langsung peran Tim Kesehatan, mulai dari persiapan lapangan hingga pelaksanaan baik di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Ia menyatakan apresiasi terhadap kerja keras semua tim kesehatan.
“Saya apresiasi kepada Tim Kesehatan kita. Mereka menyiapkan dengan baik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tamu Allah mulai dari Arafah, Muzdalifah, hingga di Mina. Insya Allah pelaksaan haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” kata Sekjen.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(Gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM