Astana, Kazakhstan 25-26 Oktober 2018
Menkes RI berkomitmen memberikan akses kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar.
Primary Health Care (PHC) / Pelayanan Kesehatan Dasar diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.
Demikian disampaikan Menkes Nila F. Moeloek saat menjadi salah satu Panelis di Pertemuan Global Conference on Primary Health Care tanggal 25 Oktober 2018 di Astana, Kazakhstan. Pertemuan berlangsung selama 2 hari, sampai 26 Oktober 2018.
Deklarasi Alma Ata merupakan bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara (termasuk Indonesia) pada tahun 1978. Deklarasi ini dihasilkan dari Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer di Kota Alma Ata Kazakhstan yang disponsori oleh WHO dan UNICEF.
Tema Utama Deklarasi Alma Ata tahun ini yaitu “From Alma Ata towards Universal Health Coverage and SDGs 2030”.
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978), PHC adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan. Hal ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat yang akan dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS.
Menurut Menkes, dalam upaya melaksanakan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, Puskesmas telah dimintakan untuk meningkatkan jangkauan sasaran meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan cara mendatangi keluarga guna mendekatkan akses pelayanan kesehatan tersebut.
Di Indonesia, penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang berbasis komunitas dan partisipasi masyarakat, yaitu Posyandu dan Posbindu yang ada di setiap Wilayah Kecamatan dan Kelurahan yang masuk dalam area kerjanya masing-masing. Dalam hal ini Puskesmas melakukan pendekatan life cycle approach, mengutamakan upaya promotif dan preventif disertai penguatan UKBM.
Kunjungan Keluarga dilakukan Puskesmas secara aktif untuk meningkatkan outreach dan total coverage. Tim Puskesmas memberikan intervensi awal terhadap permasalahan kesehatan yang ada di setiap keluarga. Kondisi kesehatan keluarga dan permasalahannya akan dicatat sebagai Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga), dimana nantinya akan menjadi acuan dalam melakukan evaluasi dan intervensi lebih lanjut.
Menkes menambahkan, untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan PHC bagi masyarakat, diperlukan kerjasama baik lintas sektoral di tingkat nasional, kerjasama kawasan (regional) maupun secara global.
Dalam kesempatannya di sesi Plenary 1, Menkes Nila mengusulkan agar pada tatanan global, pelaksanaan program penguatan PHC di masing-masing negara dapat dinilai dan dievaluasi guna meningkatkan komitmen semua negara dalam melaksanakan Deklarasi Alma Ata.
Tagline yang diusung pada akhir sesi yang menciptakan komitmen bagi seluruh stakeholders kesehatan yaitu Primary healthcare means having the health workers you trust.Primary care is the care you need and in right in the heart of your community. We can not achieve universal health coverage or the sustainable health development without primary healthcare.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM